IPO Barito Renewables (BREN) Milik Crazy Rich Prajogo Tetapkan Harga Pelaksanaan Batas Atas
Tempias.com, JAKARTA — PT Barito Renewables Energy Tbk (IDX: BREN) yang dikendalikan crazy rich Prajogo Pangestu menetapkan harga pelaksanaan IPO di batas atas. IPO saham BREN menetapkan harga pelaksanaan Rp 780 per lembar.
Harga pelaksanaan IPO BREN merupakan batas atas karena dalam penawaran book building, Prajogo menawarkan saham perusahaan holding pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) itu Rp 670 – Rp 780.
“Saham baru akn dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nominal Rp 150 setiap saham yang mewakili sebesar 4 persen modal yang ditempatkan dan disetor penuh,” tertulis dalam prospektus bertanggal hari ini, Senin, 2 Oktober 2023.
Jumlah saham yang akan diterbitkan dalam IPO Barito Renewables adalah 4,01 miliar lembar saham. Dengan demikian, jumlah dana yang diperoleh mencapai Rp 3,12 triliun.
Barito Renewables Energy (BREN) merupakan anak usaha PT Barito Pacifik Tbk. (IDX: BRPT). Entitas holding initercatat mengempit 86,51 miliar saham BREN atau setara 66,67 persen. Setelah IPO, persentase kepemilikan BRPT di BREN akan menurun menjadi 64,43 persen dengan jumlah kepemilikan saham tetap 86,51 miliar.
Pemegang saham lainnya adalah Green Era Energy Pte dengan kepemilikan saham sebelum IPO 24,33 persen, serta Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Fund dengan kepemilikan masing masing 4,5 persen.
Dengan bisnis sebagai pemegang saham terbesar dari Star Energy, secara tidak langsung BREN adalah pemilik saham tiga pembangkit listrik geothermal di Jawa Barat. Masing-masing adalah PLTP Wayang Windu dengan kapasitas 230,5 megawatt, PLTP Salak (381 MW), dan PLTP Darajat (274,5 MW).
BREN juga terikat kontrak dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (IDX: PGEO) karena pembangkit yang dioperasikan berada pada wilayah kerja milik anak usaha PT Pertamina (persero) itu.
Dalam IPO ini, BREN menggunakan laporan keuangan kuartal I/2023. Tercatat perusahaan membukukan pendapatan US$ 147,08 juta. Dari pendapatan ini, yang menjadi laba bersih sebesar US$ 29,24 juta atau sekitar Rp 451,9 miliar (kurs Rp 15.455).
Jadwal Penawaran Umum Perdana (IPO) Saham BREN:
- Tanggal efektif: 29 September 2023
- Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 3 – 5 Oktober 2023
- Tanggal Penjatahan : 5 Oktober 2023
- Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 6 Oktober 2023
- Tanggal Pencatatan Saham Pada Bursa Efek Indonesia : 8 Oktober 2023
Penjelasan BEI Soal IPO di bawah 5 persen Free Float
Sementara dalam kesempatan terpisah, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna memastikan meski jumlah saham IPO BREN relatif kecil namun itu sudah sesuai dengan ketentuan IPO.
Dia menjelaskan, berdasarkan ekuitas, BREN wajib memenuhi ketentuan ekuitas paling sedikit 10 persen setelah IPO.
Dia menyebutkan saat IPO BREN tidak menawarkan saham yang dimiliki oleh Pengendali dan Afiliasi. Menurutnya, meski penawaran publik relatif rendah, akan tetapi terdapat 9 persen pemegang saham lama yang dapat diklasifikasikan sebagai Saham Free Float.
“Sehingga jumlah Saham Free Float BREN setelah Penawaran Umum menjadi 12,05 persen. Ini memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa No. I-A,” jelas Nyoman. (Putra, O. Permana)