Rugi Operasional TVRI Membengkak jadi -Rp 1,2 Triliun
Tempias.com, JAKARTA — Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia mengumumkan mengalami defisit operasional -Rp 1,22 triliun sepanjang 2022 lalu. Tekor TVRI ini membengkak dari tahun sebelumnya sebesar -Rp 1,07 triliun.
Dalam laporan keuangan TVRI yang dipublikasikan di salah satu media nasional pada Jumat, 11 Agustus 2023, pembengkakan rugi termasuk akibat rendahnya realisasi penerimaan TV publik itu. Dalam laporan realisasi anggaran, TVRI hanya mencatat penerimaan sebesar Rp 112,34 miliar dari target Rp 209,83 miliar atau cuma 54 persen.
Sedangkan dalam neraca laporan operasional, pendapatan TVRI anjlok dari Rp 149,37 miliar menjadi Rp 118,57 miliar.
Saat pendapatan menurun, beban usaha terlihat melonjak. TVRI melaporkan beban yang dibayarkan naik dari Rp 1,22 triliun di 2021 menjadi Rp 1,41 triliun pada 2022.
Kenaikan beban TVRI ini disumbang dari Beban Perjalanan Dinas yang mencapai Rp 164,03 miliar dari sebelumnya Rp 88,39 miliar.
Lonjakan beban lainnya terjadi pada pengadaan Barang dan Jasa yang naik dari Rp 349,76 miliar menjadi Rp 441,31 miliar. Demilikan juga Beban Pemeliharaan, terjadi lonjakan dari Rp 51,43 miliar pada 2021 menjadi Rp 69,3 miliar.
Penurunan beban terjadi pada pos pegawai yang menyusut dari Rp 385,17 miliar menjadi Rp 373,62 miliar.
Meski secara operasional terjadi peningkatan defisit, TVRI mencatatkan aset LPP naik tipis menjadi Rp 13,56 triliun dari Rp 13,39 triliun. Kenaikan aset ini disebabkan adanya belanja dibayar dimuka sebesar Rp 130,27 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp 2,99 miliar.
Putra, O. Permana