Anthoni Salim dan Kebijakan Dividen Amman Mineral (AMMN) yang IPO Rp10,72 Triliun
Tempias.com, JAKARTA – PT Amman Mineral Internasional Tbk. (IDX: AMMN) menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp 1.695 per lembar saham. Perseroan menawarkan saham sebanyak 6,32 miliar lembar dengan nominal Rp 125. Jumlah yang ditawarkan oleh AMMN selama IPO pada 3 – 5 Juli 2023 itu setara dengan 8,8 persen saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan penetapan ini, AMMN akan mendapat dana tunai sebesar Rp 10,76 triliun. Salah satu IPO terbesar di Bursa Efek Indonesia pada 2023.
Pada semester I/2023, IPO jumbo di BEI dilakukan oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) dengan nilai emisi Rp 9,2 triliun, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (IDX: NCKL) dengan emisi Rp 9,99 triliun, serta PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (IDX: PGEO) dengan emisi Rp 9,05 triliun.
Dana jumbo ini akan digunakan secara internal yakni Rp 1,78 triliun untuk injeksi anak usaha yakni Aman Mineral Industri (Amin). Selanjutnya Rp 3,04 triliun untuk pelunasan utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Perusahaan ini sebelum diakuisisi bernama PT Newmont Nusa Tenggara.
“Perseroan tidak memerlukan persetujuan dari pihak ketiga untuk melakukan pelunasan pinjaman kepada AMNT,” tertulis dalam informasi tambahan perusahaan bertanggal hari ini, Senin, 3 Juli 2023.
BACA JUGA: Profil Agoes Projosasmito, Dirut Baru BRMS dari Lingkaran Grup Salim
Selanjutnya, dana publik dari IPO ini akan digunakan untuk menambah modal AMNT. Anak usaha ini akan melakukan penerbitan saham baru. Oleh AMNT, tambahan modal akan digunakan untuk ekspansi pabrik konsentrator dan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap.
Bertindak sebagai penjamin emisi efek atau underwriter dalam aksi jumbo ini adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia. B
Sedangkan penjamin pelaksana emisi efek adalah BNI Sekuritas, CLS Sekuritas Indonesia, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan Mandiri Sekuritas.
Pemilik Amman Mineral (AMMN)
Amman Mineral memiliki bidang usaha perusahaan holding. Entitas bisnisnya yakni AMNT yaitu perusahaan tambang emas dan tembaga beserta fasilitas pendukung seperti pembangkit listrik. Anak usaha lainnya adalah Amman Mineral Integrasi sebagai penyedia tenaga kerja pertambangan dan departemen pendukung, perusahaan smelter Amman Mineral Industri, dan pengelola peroperti Amman Nusa Propertindo.
Dalam neraca yang ditampilkan untuk IPO, AMMN memiliki aset US$6,76 miliar dolar AS. Dengan kurs per 1 dolar hari ini sama dengan Rp 15.063 maka aset perusahaan setara Rp 101,82 triliun.
BACA JUGA: Grup Salim Caplok Jalan Tol Cikampek Layang MBZ, 80 Persen Dibayar Promissory Note
Dari aset jumbo ini, berbentuk uang kas atau setara adalah US$ 858,46 juta atau sekitar Rp 12,93 triliun.
- Sebelum IPO, pemegang saham AMMN adalah
- PT Sumber Gemilang Persada (35,58 persen)
- PT Medco Energi Internasional Tbk. (23,13 persen)
- PT AP Investment (17,08 persen)
- PT Alpha Investasi Mandiri (7,86 persen)
- PT Pesona Sukses Cemerlang (7,21 persen)
- PT Sumber Mineral Citra Nusantara (5,12 persen), serta
- PT Medco Services Indonesia 4,02.
Seluruh pemegang saham AMMN ini tidak akan mengalihkan sahamnya dalam 8 bulan ke depan (periode lock up). Khusus AP Investment, lock up dijalankan untuk 12 bulan.
Seiring tidak adanya pemegang saham di atas 50 persen, maka para pemilik awal menetapkan Agoes Projosasmito sebagai pengendali.
“Para pemegang saham menyetujui penetapan Agoes Projosasmito sebagai pengendali dari Perseroan guna memenuhi ketentuan Pasal 85 ayat (1) dan (2) Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal melalui kepemilikannya dalam PT AP Investment yang merupakan pemegang saham atas 17,08 persen saham dalam Perseroan,” tertulis dalam prospektus.
Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng, Ada Petinggi Grup Salim di Balik Agung Sedayu Akuisisi PANI
3 Pengendali dan Pemilik di Belakang Pemegang Saham Utama Amman
Seiring tidak adanya pemegang saham di atas 50 persen, maka para konglomerat penerima manfaat akhir dari entitas pemegang saham ini yakni:
a. PT AP Investment (17,08 persen)
Perusahaan ini dimiliki oleh tiga orang yakni Agoes Projosasmito yang terdiri dari 750
lembar saham biasa, Aditya Sasmito yang terdiri dari 250 lembar saham biasa, dan Adrian Wicaksono yang terdiri dari 250 lembar saham biasa.
b. PT Sumber Gemilang Persada (35,58 persen)
Pemegang saham terbesar ini memilih sebagai entitas pasif. Agoes Projosasmito juga sebagai Direktur pada perusahaan ini meski tidak menjadi pemegang saham
Perusahaan ini sahamnya dimiliki oleh PT Nayaka Pratama Karsa Makmur (120.000 lembar saham), PT Bakti Makmur Semesta Sukses (110.000 lembar saham), PT Kanaka Sakti Makmur Bersama (110.000 lembar saham), Denny Susanto Halim (55.000 lembar saham), dan Husein Susilo Tjioe (55.000 lembar saham). Total saham yang diterbitkan SGP adalah 450.000 saham biasa.
Pada perusahaan ini, Crazy Rich Anthoni Salim bertengger jadi pemegang saham. Salim dan anaknya Axton Salim berada di balik PT Bakti Makmur Semesta Sukses (24,44 persen).
Perinciannya Anthoni Salim memiliki 90 persen saham Bakti Makmur Semesta Sukses, sedangkan 10 sisanya digenggam Axton.
Selanjutnya, pada PT Nayaka Pratama Karsa Makmur dikendalikan oleh Denny Susanto Halim dan Husein Susilo Tjioe
Dalam Kanaka Sakti Makmur Bersama, pemegang saham yakni Hindarto Budiono dan Denny Susanto Halim.
Hindarto merupakan komisaris utama Net Sekuritas (kode broker: OK). Perusahaan sekuritas ini terafiliasi grup Salim.
c. PT Medco Energi Internasional Tbk. (23,13 persen)
Perusahaan ini menjadi investor pasif di AMMN. Medco sendiri memiliki pemegang saham PT Medco Daya Abadi Lestari, Diamond Bridge Pte. Ltd., Masyarakat kurang dari 5%, PT Kalibiru Lestari Bersama dan PT Medco Duta.
Kebijakan Dividen AMMN Setelah IPO
Dalam prospektusnya, AMMN menyebutkan sejak 2019 hingga tahun buku 2022, perusahaan tidak pernah membagikan dividen kepada pemegang saham.
Disebutkan, dividen baru akan dipertimbangkan dan dibagi kepada pemegang saham setelah terbentuk dana cadangan 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor (dana cadangan wajib).
“Perseroan tidak dapat memberikan kepastian bahwa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen dan kebutuhan lainnya akan memungkinkan Perseroan untuk membayar dividen. Apabila RUPS mengambil keputusan untuk membagikan dividen, dividen akan diumumkan dalam Dolar Amerika Serikat dan dibayarkan dalam Rupiah,” tertulis dalam prospektus.
Jadwal IPO Amman Mineral Internasional (AMMN)
- Tanggal Efektif : 27 Juni 2023
- Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 3 – 5 Juli 2023
- Tanggal Penjatahan : 5 Juli 2023
- Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 6 Juli 2023
- Tanggal Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia : 7 Juli 2023
Putra, O. Permana
Pingback: Siapa Pemilik Mandarin Oriental yang Dibeli Entitas Astra (IDX: ASII) Rp1,2 T, Sehingga Disebut Transaksi Afiliasi? - Tempias.com