HeadlineSaham IPOSosok

Pemilik Harita Nikel (Trimegah Bangun Persada/NCKL), Tiga Beranak Crazy Rich Hariyanto

Tempias.com, JAKARTA – Lim Gunawan Hariyanto ditetapkan dalam prospektus entitas tambang nikel dalam Harita Group, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) sebagai pemilik dan penerima manfaat akhir perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Pada prospektus IPO NCKL yang dikutip Senin, 27 Maret 2023, Lim Gunawan Hariyanto bukan pemegang saham terbesar. Meski demikian sosok ini ditempatkan sebagai pemegang saham penanggung jawab dari NCKL. 

Sebelum IPO, pemegang saham Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) adalah PT Harita Jayaraya (99 persen) dan PT Citra Duta Jaya Makmur (1 persen). 

 

BACA JUGA: Profil Ardi Supriyadi dan Ronny Senjaya, Pemilik Grahaprima Suksesmandiri (IDX: GTRA) Putra Konglomerat Properti

 

Dalam konglomerasi Harita Group, PT Harita Guna Dharma Bakti adalah entitas induk akhir dari perusahaan dan entitas anaknya. Sedangkan PT Harita Jayaraya adalah entitas induk dari NCKL. 

Sedangkan di Harita Jayaraya, bertindak sebagai pemegang saham terdiri dari PT Harita Guna Dharma Bhakti (81,68 persen), Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (4,58 persen), Rita Indriawati (2,74 persen), Lim Gunawan Hariyanto (6,42 persen), Lim Gunardi Hariyanto (4,58 persen). 

Citra Duta Jaya Makmur juga dikendalikan pihak yang hampir serupa, perusahaan yang memiliki bidang usaha aktivitas keuangan itu dimiliki oleh Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (40 persen), Lim Gunawan Hariyanto (35 persen), dan Lim Gunardi Hariyanto (25 persen). 

Lalu siapakah pemilik saham terbesar dalam Harita Group yang ditunjukkan dari kepemilikan di PT Harita Guna Dharma Bhakti? Dalam prospektus yang sama tercatat Lim Hariyanto Wijaya Sarwono lah pemegang saham terbesar. Kepemilikan Hariyanto Wijaya mencapai 40 persen dalam konglomerasi holding Harita Group. 

Pemegang saham berikutnya, barulah Lim Gunawan Hariyanto (35 persen), dan Lim Gunardi Hariyanto (25 persen). 

Para pemegang saham utama ini tidak memiliki jabatan dalam NCKL. Pemilik mengendalikan perusaahaan melalui entitas holding. 

 

Profil Lim Hariyanto Wijaya Sarwono 

Berdasarkan catatan Real Time Billionaires Forbes per Minggu 26 Maret 2023, Lim Hariyanto Wijaya Sarwono menjadi crazy rich tertua Indonesia dengan usia 94 tahun. Pemegang saham terbesar dalam Harita Group ini memiliki bisnis terbentang dari sawit, bauksit, energi, hingga pertambangan nikel. 

Forbes menaksir kekayaan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono  sebesar US$ 4,9 miliar atau sekitar Rp 74,3 triliun (kurs Rp 15.166 per dolar).  Forbes tidak mencantumkan kekayaan anak anak Sarwono,

Dengan nilai kekayaan ini, maka Lim Hariyanto Wijaya Sarwono menjadi orang terkaya kelima di Indonesia setelah Low Tuck Kwong, Hartono Bersaudara, Sri Prakash Lohia, dan Prajogo Pangestu. 

 

BACA JUGA: Lucy in The Sky IPO, Ini Profil Felly Imransyah Pemegang Saham Pengendali

 

Sumber kekayaan lain dari Lim Hariyanto Wijaya Sarwono adalah Bumitama Agri (SGX: P8Z). Perusahaan yang menjadi produsen minyak sawit ini tercatat IPO di Bursa Saham Singapura dan juga dikendalikan oleh putranya Lim Gunawan Hariyanto. 

Hariyanto Wijaya Sarwono adalah generasi kedua. Ayahnya merupakan imigran dari China dan mendarat di Kalimantan Timur. Sosok ini disebut memiliki toko kelontong pada 1915. 

Emiten lain yang terkait keluarga ini adalah PT Cita Mineral Investindo Tbk. (IDX: CITA). Emiten ini adalah entitas di bawah Harita Jayaraya  (60,63 persen), Glencore International Investment Ltd (31,67 persen), dan masyarakat (7,68 persen).

CITA IPO pada 2002 dengan harga pelaksanaan Rp 200 per lembar, perusahaan tambang ini telah menempatkan harga sahamnya Rp 3.600 per lembar pada penutupan pekan lalu, 24 Maret 2023 . Kenaikan harga saham ini terpantau seiring dengan langkah pemegang saham pengendali melakukan aksi beli dalam jumlah tidak terlalu besar secara rutin. 

 

BACA JUGA: Profil Theodore Permadi Rachmat, Crazy Rich Indonesia di Balik IPO Autopedia (IDX: ASLC)

 

Dalam perjalanan panjang di BEI, saham CITA baru memberikan dividen dalam 3 tahun terakhir yakni sejak 2020. Perusahaan tambang ini dipimpin oleh Lim Gunawan Hariyanto sebagai Komisaris Utama. 

CITA sendiri saat ini dalam proses melakukan aksi korporasi melakukan injeksi modal ke PT Kalimantan Aluminium Industry dan PT Kaltara Power Indonesia.    

PT Kalimantan Aluminium Industry adalah anak usaha PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (IDX: ADMR). ADMR merupakan anak usaha Adaro Group yang dikendalikan empat keluarga crazy rich yakni Keluarga Thohir, Keluarga Soeryadjaya, Keluarga Subianto, dan keluarga TP Rachmat. 

Kaltara Power Indonesia juga anak usaha Adaro melalui Adaro Power. Total investasi CITA dalam entitas Adaro ini sebesar Rp674,18 miliar dan akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham melakukan penjaminan aset untuk mendapatkan pinjaman dalam RUPSLB 31 Maret 2023 mendatang.

 

BACA JUGA: Pemilik Adaro (IDX: ADRO) & Adaro Minerals (IDX: ADMR), Inilah 4 Keluarga Crazy Rich di Belakangnya

 

Lim Gunawan Hariyanto juga pengelola operasional Harita Group. Saat ini Lim tercatat sebagai CEO di holding usaha yakni PT Harita Jayaraya. Sosok berusia 61 tahun itu merupakan peraih gelar sarjana di bidang Business Administration dari University of Southern California, Amerika Serikat pada tahun 1981. Lim juga Executive Chairman and Chief Executive Officer dari Bumitama Agri Limited yang IPO di Singapura. 

Sementara, sang adik yakni Lim Gunardi Hariyanto merupakan komisaris utama di emiten sawit PT Tirta Mahakam Resources Tbk. (IDX: TIRT). Perusahaan ini dimiliki oleh Harita Jayaraya sebesar 78,1 pesen. Sedangkan sisanya dimiliki masyarakat.

Perusahaan yang IPO sejak 1999 ini memiliki harga saham Rp 50 dan selalu merugi sedikitnya dalam 4 tahun terakhir meski harga CPO dunia menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah tahun lalu.

Dalam laman profil perusahaan, Lim Gunardi tercatat berusia 57 Tahun atau 4 tahun lebih muda dari sang kakak Lim Gunawan Hariyanto. 

Gunardi juga bertindak sebagai direktur di holding group yakni Harita Jayaraya. Selain di TIRT, alumni Loyola Marymount University, Los Angeles ini tercatat memiliki pengalaman panjang di PT Harita Kencana Sekuritas sebagai direktur dan kemudian komisaris (1989-2018). 

 

(Putra, O. Permana)

 

  

 

Redaksi Tempias

Tempias.com, portal berita pasar modal, ekonomi dan gaya hidup kekinian. Kontak kami di: redaksi@tempias.com

2 komentar pada “Pemilik Harita Nikel (Trimegah Bangun Persada/NCKL), Tiga Beranak Crazy Rich Hariyanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *