Berita Saham Hari Ini & Proyeksi IHSG: Asing Net Sell, Batu Bara, CPO dan Minyak Beda Arah
Tempias.com, JAKARTA – Kebijakan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) membuat investor asing melakukan net sell pada perdagangan Jumat, 24 Juni 2022.
Bursa Efek Indonesia mencatat, pada perdagangan penutupan pekan itu, investor asing melakukan jual bersih sebesar Rp1,084 triliun. Sedangkan jika ditarik pada periode pekan lalu, investor asing telah melakukan jual bersih Rp 3,11 triliun.
Dana dari investor asing mulai meninggalkan Bursa Efek Indonesia setelah pada tengah Juni 2022 lalu, bank sentral Amerika Serikat, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan menjadi 1,5 s/d 1,75 persen. Kenaikan sebesar 0,75 poin dibandingkan keputusan sebelumnya. Kenaikan ini sendiri disebut belum akan berakhir karena hingga akhir tahun, The Fed diproyeksikan akan mengerek suku bunga acuan hingga di atas 3 persen.
Meski sebagian dana asing meninggalkan lantai bursa, jika dihitung dari awal tahun (ytd), investor tercatat masih melakukan beli bersih. “Sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 65,028 triliun,” ulas Yulianto Aji Sadono, Sekretaris Perusahaan BEI dalam keterangan mingguannya pada penutupan perdagangan akhir pekan.
Disaat asing melakukan net sell, data RTI menunjukkan sejumlah saham masih diakumulai oleh investor global. Saham yang banyak diborong asing pekan lalu adalah UNTR, KLBFm LINK, HRUM, dan AMRT.
Selanjutnya saham yang tercatat dibeli oleh investor berkode asing adalah ICBP, UNVR, PGAS< MEDC, BBNI, TLKM, HMSP, ISAT, BMRI dan ESSA.
Sedangkan saham yang banyak dilepas berdasarkan data RTI sepekan adalah BBRI, MDKA, ADRO, ITMG, ANTM, CPIN, BBCA, ACES, MYOR, AKRA, FILM, ASII, CTRA, INCO, BUKA, TINS, SMGR, INDY, INDF, INKP, EMTK, GGRM, TOWR, INTP hingga TBIG.
Meski asing melakukan jual bersih, data perdagangan BEI selama periode 20 Juni sampai dengan 24 Juni 2022 ini mayoritas ditutup pada zona positif. Peningkatan tertinggi terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,53 persen di level 7.042,937 dari 6.936,967 pada penutupan pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar Bursa pekan lalu naik sebesar 0,93 persen menjadi Rp9.171,842 triliun dari Rp9.087,685 triliun. BEI juga kembali lebih ramai dimana rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan turut meningkat sebesar 0,55 persen menjadi Rp17,332 triliun.
Meski secara nominal lebih besar, rata-rata volume transaksi mengalami penurunan sebesar 11,92 persen menjadi 24,753 miliar saham dari 28,103 miliar saham pada penutupan pekan yang lalu. Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami penurunan 9,01 persen menjadi 1.257.107 transaksi dari 1.381.605 transaksi.
Yulianto juga menyebutkan pekan lalu BEI kedatangan satu lagi obligasi berwawasan lingkungan (Green Bond) yang diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (IDX: BBNI) dengan nilai nominal Rp5 triliun.
Dengan penambahan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 53 Emisi dari 41 Emiten senilai Rp69,20 triliun.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI saat ini berjumlah 498 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 456 triliun dan USD47,5 juta, dari 122 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 150 seri dengan nilai nominal Rp4.816,65 triliun dan USD205,99 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,31 triliun.
Harga CPO, Batu Bara dan Minyak Bumi Hari Ini
Sementara itu, harga komoditas dunia mengalami fluktuasi. Berdasarkan data Bloomberg hari ini, 27 Juni 2022 pukul 7.38 WIB, harga minyak kembali melemah ke level US$ 105,82 per barrel untuk pengiriman Agustus 2022. Level harga ini anjlok -1.67 persen secara harian.
Demikian juga dengan harga minyak Brent untuk jadwal pengiriman yang sama. Tercatat minyak jenis ini turun menjadi US$ 111,39 per barel atau turun -1.53 persen secara harian.
Komoditas Nikel berdasarkan Tradingeconomics juga jatuh semakin dalam menjadi US$ 22.360 per ton. Melemah -6.81 persen secara harian. Meski demikian jika dihitung sejak awal tahun masih mengalami penguatan 20,71 persen.
Sementara itu komoditas andalan Indonesia, minyak sawit mentah (crude palm oil) di Bursa Malaysia kembali anjlok menjadi 4.664 ringgit per ton. Level harga CPO ini sudah anjlok -26.93 persen dalam sebulan terakhir.
Hanya batu bara yang masih menguat. Tradingeconomics mencatat komoditas ini menguat 0.51 persen secara harian di pagi ini menjadi US$ 397 per ton.
Rekomendasi saham hari ini dan proyeksi IHSG
Riset harian MNC merekomendasikan investor untuk memperhatikan sejumlah saham lapis dua seperti FREN (buy on weakness), MPMX (specBuy), UNVR dan WIRG.
“Menutup akhir pekan kemarin (24/6), IHSG ditutup menguat 0,6 persen ke level 7,042, namun penguatan IHSG masih tertahan oleh cluster MA20 dan MA60. Apabila IHSG belum mampu break dari resistance 7.138, maka posisi IHSG saat ini rawan terkoreksi kembali untuk membentuk wave dengan rentang koreksi 6.786-6.850. Namun, apabila IHSG mampu break 7.138 maka IHSG akan membentuk wave [b] label merah ke arah 7.172,” tulis tim riset MNC Sekuritas.
Rekomendasi beririsan juga disampaikan tim OCBC Sekuritas. Tercatat saham yang direkomendasikan untuk dipantau yakni BBKP, ATIC, dan PTPP. Sedangkan secara teknikal, saham yang dapat dicermati seperti BMRI, FREN, INTP, WIKA hingga PTPP.
OCBC Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang support dan resisten 6.967 sampai dengan 7.139.