Black Diamond Caplok Perusahaan Tambang Nikel Aminy (ABO)

Tempias.com, JAKARTA – Melonjaknya harga nikel dunia akibat semakin populernya baja tahan karat dan kebutuhan akan baterai kendaraan listrik membuat pencaplokan izin konsesi kembali marak.

Terbaru, PT Black Diamond Investment mengumumkan rencana untuk mencaplok PT Aminy Brosindo Odhayos.

Black Diamond Investment akan mecaplok saham milik Leo Robert Halim, Maryam Yos Kotto (Yos Aminy Kotto) dan Darwin Siddy Umar.

“Sehingga setelah pengambilalihan tersebut, perseroan [Black Diamond] akan memiliki sebesar 90 persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dalam ABO,” tulis Manajemen Black Diamond dalam pengumuman keterbukaan bertanggal 24 Maret 2022.

Aminy Brosindo merupakan salah satu perusahaan pemegang IUP untuk menambang nikel di Halmahera Timur. Izin yang mereka miliki yang dapat terlacak sejauh ini adalah eksplorasi dengan luas penguasaan 4.249 hektare.

Perusahaan dalam sejumlah pemberitaan disebutkan dicabut izin usahanya oleh Gubernur Maluku Utara. Akan tetapi terdapat penjelasan adanya adanya rapat koordinasi dengan Ombudsman Ternate pada April 2021, namun tidak cukup banyak penjelasan apakah hasil pertemuan merekomendasikan pengembalian izin perusahaan atau tetap mengacu kepada keputusan Gubernur.

Sementara itu, Black Diamond Investment beralamat di Centennial Tower Lantai 21H, Jl. Gatot Subroto, Karet Semanggi, Kota Jakarta Selatan. Alamat yang sama juga dimiliki oleh PT Black Diamond Resources Tbk.

Perusahaan yang disebutkan terakhir adalah holding. Entitas yang dimiliki meliputi PT Black Diamond Borneo dan PT Dayak Membangun Pratama (pada 2021 berganti nama menjadi PT Black Diamond Resources). Perusahaan ini merupakan penambang batu bara dan infrastruktur pendukungnya. Lokasi penambang ini terdapat di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. (Ahmad Ridwan)