Jejak Hyamn di Balik Saham HKMU jadi 100 Persen Milik Publik
Tempias.com, JAKARTA- PT HK Metals Utama Tbk (IDX: HKMU) kini menjadi emiten dengan kepemilikan 100 persen saham oleh publik. Hal ini terjadi setelah pemegang saham pengendali PT Hyamn Sukses Abadi melepas seluruh kepemilikan saham di emiten yang bergerak di industri logam dan mineral tersebut.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek yang dipublikasikan Senin, 7 Januari 2022 yang dikeluarkan biro administrasi PT Raya Saham Registra, Hyamn Sukses tak lagi memiliki saham di HKMU.
Pada Januari 2022, Hyamn masih tercatat memiliki 98,367 juta lembar saham atau setara 3,05 persen saham. Namun per 7 Februari 2022 jumlah saham yang digenggam Hyamn sudah nihil atau 0. Sebaliknya kepemilikan oleh publik naik dari 96,95 persen menjadi 100 persen.
Aksi jual yang dilakukan oleh Hyamn selaku pengendali perusahaan sebenarnya bukan tiba-tiba. Sejak akhir 2020, Hyamn Sukses Abadi telah mencicil pelepasan saham.
Akhir Desember 2020, perusahaan yang mengantarkan HKMU melantai di bursa pada Oktober 2018 itu tercatat masih menggenggam 53,87 persen saham. Jumlah ini telah merosot dibanding saat pertama IPO dengan kepemilikan 65,18 persen.
Sepanjang 2021, Hyamn Sukses Abadi tercatat beberapa kali melepas saham HK Metals ke publik dengan rincian sebagai berikut :
Waktu transaksi | Jumlah Transaksi | Persentase |
28 Mei 2021 |
(-7 %) |
46,87 persen |
27 Agustus 2021 |
|
25 persen |
6 Desember 2021 |
|
20,12 persen |
9 Desember 2021 |
|
7.71 persen |
10 Desember 2021 |
|
3.05 persen |
Februari 2022 |
|
0 persen |
Dengan lepasnya Hyamn Sukses Abadi dari HKMU membuat perusahaan ini kini tak lagi memiliki pengendali. Padahal, berdasarkan pengumuman terakhir, HKMU berencana menggelar Penambahan Modal dengan Menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang telah disetujui dalam RUPS tanggal 7 Oktober 2021.
Namun kini, sebelum aksi right issue itu terealisasi Hyamn selaku pengendali justru telah meninggalkan HKMU.
Tempias.com telah mengkonfirmasi ihwal pelepasan saham oleh Hyamn Sukses dan sikap perusahaan atas aksi ini kepada Direktur HK Metals Utama Pratama Girindra Wirawan. Namun pesan whatsapp yang dikirimkan belum dibalas meski telah terlihat centang biru.
BACA JUGA: IPO Nusatama Berkah (IDX: NTBK), Ini Bidang Usaha & 4 Fakta Wajib Tahu
Jejak Hyamn di HKMU
Hyamn Sukses Abadi merupakan pelopor yang mengantarkan HK Metals Utama melantai di bursa pada Oktober 2018. Saat itu HKMU melepas 1,02 miliar saham baru atau setara 31,71 persen dari modal disetor. Harga pelaksanaan IPO adalah Rp 230 dengan nominal Rp 100.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan untuk IPO, PT Hyamn Sukses Abadi merupakan perusahaan dengan akta 7 November 2017 yang dibuat di hadapan notaris yang berlokasi di kabupaten Tangerang. Dalam akta itu, Hyamn berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, jasa, real estate, pengangkutan, perindustrian, pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Hyamn termasuk perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan aneka rupa baik perdagangan antar pulau, domestik hingga ekspor dan impor. Material yang diperdagangkan pun aneka rupa mulai dari dari lampu neon, batu bata, cat, karpet dan permadani, bahan konstruksi dari kayu, dan perdagangan semen.

Struktur permodalan Hyamn terdiri dari PT Sri Rejeki Karya Utama sebanyak 51 persen dan PT Hawe Mujur Prima Perkasa sebanyak 49 persen. Sedangan komisaris adalah Adriani dan Direktur adalah Ngasidjo Achmad.
Pada saat IPO HK Metals, nama Ngasidjo Achmad tercatat memiliki 100 juta lembar saham atau setara 3,11 persen. Sedangkan Andriani tercatat memiliki 10 ribu lembar saham HK Metals Utama. Namun per 7 Februari 2022 hanya nama Andriani yang tersisa dalam daftar pemegang saham HKMU dengan kepemilikan sama yaitu 10 ribu lembar saham.
Tak hanya Hyanm, pada saat IPO, William Ngasidjo Achmad kemudian ditetapkan sebagai Direktur Utama HK Metals Utama. Ia merupakan WNI kelahiran Pontianak dan meraih gelar sarjana Ekonomi dari Universitas YAI Jakarta. Sebelum menjabat Dirut di HKMU, Ngasidjo terlebih dahulu menjabat direktur Utama PT Hakaru Metalindo Perkasa yang kemudian menjadi anak usaha HKMU.
Masih berdasarkan penelusuran dari prospektus IPO, HK Metals memiliki enam entitas anak yaitu PT Hakaru Metalindo Perkasa, PT Dantool Karya Teknik Utama, PT Karya Bumimas Persada, PT Metalutama Perkasa Jaya, PT Rasa Langgeng Wira dan PT Handal Aluminium Sukses. Keenam perusahaan ini berdiri di rentang tahun 2007 hingga 2015.
Yang menarik untuk setiap entitas anak ini jabatan komisaris dipegang oleh Andriani dan Direktur dipegang oleh Ngasidjo Achmad. Namun terakhir, nama Ngasidjo tak lagi ada dalam jajaran manajemen HK Metals. Jabatan Direktur Utama kini dipegang oleh Muhammad Kuncoro yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama.
BACA JUGA: IPO Champ Resto (IDX: ENAK), Investor Wajib Simak 6 Fakta Ini
Dari pelaksanaan IPO, HK Metals tercatat meraup Rp 235 miliar dana dari publik. Sebanyak Rp 90 miliar digunakan untuk penyertaan modal kepada enam entitas anak. Sedangkan sisanya selain digunakan untuk modal kerja, juga digunakan sebagai penyertaan modal kepada entitas anak Handal Alumunium Sukses yang juga milik Ngasidjo dengan total sekitar 145 miliar.
“Sisa dari dana yang dihimpun akan digunakan oleh Perseroan dan HAS sebagai modal kerja. Bentuk penyaluran dana modal kerja kepada HAS berupa penyertaan modal,” tulis manajemen HKMU dalam prospektus IPO.
Tiga tahun setelah IPO, laporan keuangan interim perusahaan yang tidak diaudit per 30 September 2021 menunjukkan HKMU masih terbelit rugi. Pada kuartal III/2021 HK Metals Utama mencatatkan rugi Rp 12,3 miliar. Jumlah ini relatif membaik dibanding periode yang sama 2020 dengan rugi Rp 66,6 miliar. Sedangkan aset menyusut dari Rp 929 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp 911 miliar pada 30 September 2021.
Seiring dengan masih lemahnya kinerja usaha HK Metals Utama, di lantai bursa, harga saham HKMU pun terus anjlok. Pada penutupan perdagangan Senin, 7 Februari 2022, saham HKMU ditutup pada Rp 50. Nilai ini telah turun 85,71 persen dibanding harga pada saat penutupan perdagangan pertama pada 12 Oktober 2018 di harga Rp 350. (Ira Guslina)
Pingback: Manajemen HK Metals (IDX: HKMU) Temui BEI Usai Ditinggal Pengendali - Tempias.com
Pingback: Ditinggal Hyamn, HK Metals (IDX: HKMU) ‘Keukeh’ Lanjut Right Issue - Tempias.com
Pingback: Simak! Ini Peringatan BEI untuk Emiten Tanpa Pengendali - Tempias.com
Pingback: Saat HKMU Dicecar Bursa dan Aksi Anak Usaha Alihkan Empat Merek - Tempias.com