FokusHeadlineIHSG

Saham KONI Jadi Top Gainer Sepekan, Intip Kinerja dan Prospek Usaha

Tempias.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia mengumumkan saham PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (IDX: KONI) menjadi top gainer pada perdagangan sepekan 24-28 Januari 2022. Saham KONI meloncat 92,5 persen dalam sepekan. 

Pada perdagangan Senin 24 Januari 2022 saham KONI dibuka pada harga Rp 2.210. Nilai ini meningkat drastis menjadi Rp 4.310 pada penutupan perdagangan Jumat, 28 Januari 2022. 

Saham KONI masuk jajaran top gainer sepekan bersama saham MNC Kapital Indonesia (IDX: BCAP) yang naik 68,52 persen disusul saham Gaya Abadi Sempurna (IDX: SLIS) yang naik  55 persen. Selanjutnya ada saham IPTV, TMAS, POLL, SHID, IBFN, INDY, dan MITI.

Peningkatan saham KONI ini cukup menarik lantaran terjadi di saat BEI menetapkan emiten ini masuk dalam pantauan khusus. Pada 21 Januari 2022 BEI menetapkan saham KONI berstatus Unusual uMarket Activity (UMAT). Selanjutnya pada 26Januari 2022 BEI menetapan suspensi saham KONI untuk satu hari perdagangan dan dibuka lagi pada 27 Januari 2022. 

Pada perdangangan 25 Januari saham meloncat dari Rp 2.860 dan ditutup pada angka Auto Rejection Atas di harga Rp 3.450. Suspensi yang berlangsung pada 26 Januari 2022 rupanya tak menghentikan laju kenaikan saham KONI. Pada 27 Januari 2022 harga saham KONI ditutup pada Rp 3.430. Sebagai ganjarannya BEI kembali mensuspensi saham KONI sejak 28 Januari 2022 sampai batas waktu yang belum ditentukan. 

Sebagai respon atas gembok BEI ini, manajemen KONI pun bersiap menyelenggarakan publik ekspos insidentil yang akan dilaksanakan pada Rabu 2 Februari 2022. Adapun  manajemen KONI yang direncanakan hadir adalah jajaran direksi. 

“Materi publik ekspose insidentilakan kami sampaikan pada Senin 31 Januari 2022,” jelas manajemen dalam keterbukaan informasi. 

Kinerja KONI dan Prospek Usaha 

Perdana Bangun  Perkasa atau KONI merupakan emiten yang bergerak di bidang industri. Usaha yang digeluti adalah perdagangan umum, pembangunan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan, multimedia melalui perangkat satelit dan perangkat telekomunikasi lainnya, jasa dan industri. 

KONI pertama kali melantai di bursa pada Agustus 1995. Pemegang saham utama adalah PT. Dasabina Adityasarana dengan kepemilikan 31,25 persen. Selanjutnya ada Lukman Kolim yang merupakan Komisaris Utama KONI dengan kepemilikan 20,84 persen. 

Pemegang saham lainnya adalah L Roswita yang juga komisaris dengan kepemilikan 6,52 persen. Sedangkan masyarakat menggenggam sebanyak, 21,39 persen. Untuk Direktur Utama Sugianto Kolim memegang 5 persen saham. 

Saat ini jumlah saham KONI yang beredar di masyarakat adalah 312 juta lembar saham. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai 1,34 triliun. Berdasarkan data RTI harga buku saham KONI adalah Rp 274, dengan Price Earning Ratio (PER) 304,20 persen. 

Pada Desember 2021 KONI baru saja menuntaskan pelaksanaan private placement. Perdana Bangun Perkasa menerbitkan 60 juta lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 500 dengan nominal Rp 250. Harga ini membuat perusahaan meraup Rp 30 miliar. 

Bila merujuk laporan keuangan yang terakhir dipublikasikan, per September 2021 KONI memang mencatatkan performa baik. Perusahaan mencatat laba tumbuh signfikan menjadi Rp 2,67 miliar dari sebelumnya mencatatkan rugi Rp 10 miliar pads Desember 2020. Kenaikan ini ditopang oleh raihan laba usaha Rp 3,5 miliar dari sebelumnya rugi 35 miliar.

Sedangkan beban penjualan turun dari Rp 13,7 miliar menjadi Rp 11,5 miliar. Selanjutnya pendapatan bersih naik dari Rp 63 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp  86,9 miliar. 

Berdasarkan website resmi KONI, selain menggarap distribusi barang kebutuhan fotografi, Perdana Bangun Pusaka juga menjadi distributor produk medikal fotografi untuk kebutuhan medis seperti rontgen untuk rumah sakit baik konvensional maupun digital. (Ira Guslina) 

Redaksi Tempias

Tempias.com, portal berita pasar modal, ekonomi dan gaya hidup kekinian. Kontak kami di: redaksi@tempias.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *