Saham EMTK dan BUKA Bangkit Usai Grab – Emtek Luncurkan “Kota Masa Depan”
Tempias.com, JAKARTA – PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (IDX: EMTK) bekerjasama dengan Grab hari ini, Kamis, 14 Oktober 2021 meluncurkan program Kota Masa Depan. Program ini diawali dari Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kerjasama ini juga melibatkan Bukalapak sebagai perusahaan yang terafiliasi dengan Emtek.
Managing Director Emtek, Sutanto Hartono mengatakan program ini menjadi langkah perusahaan untuk mendukung upaya digitalisasi UMKM. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi katalisator bagi UMKM untuk bisa bangkit menghadapi pandemi akibat penyebaran virus corona atau Covid-19.
“Kami percaya dengan semangat bersama untuk bangkit, UMKM Indonesia bisa naik ke level yang lebih baik dan bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Sutanto dalam peluncuran program yang diselenggarakan secara virtual, Kamis, 14 Oktober 2021.
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng goenadi mengatakan program Kota Masa Depan nantinya akan berlangsung di lima kota yaitu Kupang, Gowa, Solo, Malang dan Pekanbaru. Kegiatan menyasar kota kecil karena perusahaan yakin terdapat potensi besar di setiap kota di Indonesia.
Baca Juga: Jejak Sugiman Halim & Hartman, Pemborong Saham BRMS Jelang Right Issue
Festival Kota Masa Depan dihadirkan dengan menggandeng UMKM dari kota tier 2 dan 3 di Indonesia. Kegiatan ini berupa pemberian vaksin kepada pelaku UMKM, penerapan digitalisasi UMKM terintegrasi dengan layanan grab dan Bukalapak serta pelatihan dan pendampingan. Selanjutnya UMKM terpilih dari setiap kota akan mendapat pendampingan khusus dan bantuan promosi dari channel grab, emtek dan bukalapak.
“Dengan makin banyaknya UMKM yang bisa ikut dalam program Kota Masa Depan kami berharap bisa memberi nilai tambah pada UMKM dengan memanfaatkan teknologi informasi tanpa mereka harus berpindah lokasi,” ujar Neneng.
Senada dengan Neneng, CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan saat ini Bukalapak telah dimanfaatkan oleh lebih dari 8,7 juta UMKM. Dia berharap program ini bisa mendorong lebih banyak UMKM dari berbagai kota di seluruh Indonesia untuk semakin go digital. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, saat ini pelaku UMKM yang terkoneksi dengan ekonomi digital baru di bawah 20 persen.
“Bukalapak bersemangat untuk program kita masa depan karena akan berdampak positif bagi UMKM. Ekosistem dogotal tak hanya berskala besar tapi juga untuk UMKM di kota kecil,” ujar Rachmat.
Baca Juga: Capital Life Syariah Borong Rp 1,69 Triliun Saham Bank Aladin (IDX: BANK)
Harga Saham
Dari lantai bursa, harga saham Bukalapak dan Emtek pada penutupan sesi 1 hari ini ditutup menguat. Saham BUKA ditutup Rp730, naik 5,04 persen dari penutupan perdagangan kemarin di level Rp 695. Meski begitu nilai ini masih di bawah harga IPO saham BUKA yaitu Rp 850.
Saham EMTK juga mengalami kenaikan pada perdagangan sesi I yang ditutup Rp 1.605. Nilai ini naik 7,72 persen dari pembukaan perdagangan di Rp 1.490.
Selama sebulan terakhir atau sejak IPO Buka, saham EMTK mengalami downtrend di lantai bursa. Selama satu bulan harga saham EMTK melorot 17,9 persen dari Rp1.995 menjadi Rp 1.605. Harga saham EMTK pernah mencapai level Rp2.800 saat kabar Bukalapak baru akan melantai di bursa.
Sedangkan Bukalapak yang melantai di Bursa pada 6 Agustus sempat mencapai titik Rp 1.100 pada 12 Agustus 2021. Namun sepean setelah IPO saham BUKA terus melorot atau down trend. Bukalapak merupakan perusahaan yang terfiliasi dengan Emtek. (Ira guslina)
Pingback: Bukalapak (IDX: BUKA) Disebut Bakal Dual Listing di AS, Begini Penjelasan Manajemen - Tempias.com
Bingung.. Nasib ovo gmn?.. Mati tak mau hidup segan.. Kenapa emtek gak mw ngembangin OVO? Padahal potensi nya itu loh.. Luar biasa..