Tempias.com, JAKARTA – Investasi saham sepekan pada periode 4-8 Oktober 2021 memberikan keuntungan signifikan bagi investornya. Bagaimana tidak, Bursa Efek Indonesia mencatat Indeks Harga Saham Gabungan pada pekan awal kuartal IV ini melonjak 4,06 persen dengan ditutup pada level 6.481,76. 

Lonjakan harga saham bahkan dinikmati lebih tinggi oleh emiten yang tergabung dalam kelompok blue chip atau dikenal dengan LQ45 dan IDX30. Pada kelompok LQ45, rata-rata harga sahamnya melonjak 6,08 persen. Sedangkan pada kelompok blue chips IDX30, harga sahamnya terbang 6,12 persen. 

Seiring kenaikan harga saham sepekan, investor asing turut menjadi penggerak IHSG. Sepanjang 4-8 Oktober 2021, para pemilik dana global itu menanamkan tambahan investasinya sebesar Rp 12,4 triliun di pasar modal. 

BACA JUGA: Jual Saham PANI ke Agung Sedayu Group, Ini Alasan Pendiri

Rinciannya, investor asing melakukan pembelian sebesar Rp 30,8 triliun dan menjual Rp 18,4 triliun. 

Secara keseluruhan, baik investor asing dan domestik, sepanjang pekan lalu yang paling banyak ditransaksikan adalah BBRI, BBCA, BMRI, PGAS, ADRO, ASII, TLKM, UNVR, BBNI dan ANTM. 

Sedangkan dalam jajaran top gainers sepekan, saham PT Pudjiadi and Sons Tbk (IDX:PNSE) menjadi emiten yang paling tajam penguatannya.

Emiten dengan bidang usaha properti dan perhotelan itu mencatatkan penguatan harga saham 154,21 persen atau dari Rp 356 ke Rp 905 per lembar. 

Top gainers saham sepekan berikutnya juga dengan bisnis hotel yakni PT Hotel Fitra International Tbk dengan lonjakan harga 76,06 persen. Emiten dengan kode saham FITT tersebut naik dari Rp 142 ke Rp 250. 

BACA JUGA: KSEI Umumkan Saham Grup Lippo Susut di LPPF, Begini Penjelasan Multipolar (IDX: MLPL)

Secara berurutan berikutnya adalah PT Intan Baruprana FInance Tbk (IDX: IBFN) yang melonjak 51,79 persen, PT Indosterling Technomedia Tbk (IDX: TECH) kenaikan 51,15 persen, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (IDX: DGIK) yang baru dicaplok pendiri IRRA dengan kenaikan 48,05 persen.

Lonjakan juga dialami PT Esta Multi Usaha Tbk (IDX: ESTA) dengan kenaikan 46,02 persen, Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (IDX: MBSS), Sriwahana Adityakarta Tbk. (IDX: SWAT) dengan lonjakan 34,78 persen, juga Mulia Industrindo Tbk. (IDX: MLIA) kenaikan 30,77 persen, dan Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (IDX: PANI) yang naik 27,45 persen setelah diumumkan dicaplok kelompok pengembang raksasa Agung Sedayu Group. 

Dari jajaran top losser rata-rata mentok pada penurunan maksimal selama sepekan atau ARB. Pelemahan terdalam sepekan dipegang oleh SOTS yang longsor 25,54 persen, MLPL (-25,36 persen), INCF (-24,76 persen), KIOS (-24,76 persen), MPPA (-24,62 persen). 

Menyusul RUNS (-23,87 persen), NPFG (-19,69 persen), IPAC (-19,14 persen), MOLI (-18,81 persen) dan BCIC (-18,75 persen).