Tak Mempan Disemprit, Ini Alasan BEI Suspend Saham AYLS dan CBMF
Tempias.com, JAKARTA- Bursa Efek Indonesia akhirnya menggembok saham PT Agro Yasa Lestari Tbk (IDX: AYLS) dan PT Cahaya Bintang Medan Tbk (IDX: CBMF). Sebelumnya BEI sudah melayangkan peringatan berupa Unusual Market Activity (UMA).
“Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Cahaya Bintang Medan Tbk. (CBMF), dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Cahaya Bintang Medan Tbk. (CBMF), pada perdagangan tanggal 22 September 2021,” ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Lidia M Panjaitan seperti dikutip Rabu, 22 September 2021.
Menurut Lidia, penghentian sementara perdagangan Saham CBMF tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. BEI ingin memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di Saham PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CBMF).
BACA JUGA: Bank Neo Commerce (IDX: BBYB) Tunda Pengesahan Akulaku, Begini Penjelasan Direksi
Cahaya Bintang Medan merupakan emiten yang bergerak dalam bidang industri perdagangan besar dan eceran, pengolahan serta aktivitas jasa lainnya pada sektor barang konsumen non primer. Pemegang saham utama adalah PT Richiwa Sakti Indonesia dengan kepemilikan 6 persen saham.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 21 September 2021 harga saham CBMF ditutup pada Rp 120. Nilai ini naik 140 persen dalam lima hari perdagangan. Sebelumnya, sejak 20 Juni 2021 harga saham CBMF setia di bawah Rp 60. Bahkan pada Agustus hingga 14 September 2021 harga saham CBMF parkir di Rp 50.
Baca Juga: Bergerak Liar, Bursa Tetapkan UMA Saham KAYU, TRIS dan BIMA
Sama dengan CBMF, BEI juga menghentikan sementara perdagangan saham AYLS. BEI meminta agar selama masa cooling down para investor kembali mencermati profil kedua emiten.
Dalam lima hari perdagangan, harga saham AYLS naik 62,96 persen dari Rp 135 pada perdagangan 15 September 2021 menjadi Rp 220 pada penutupan perdagangan Selasa, 21 September 2021.
Bila ditarik jauh ke belakang, pada 19 April 2021 BEI juga pernah memberi status UMA pada AYLS saat harga saham emiten bangun dari Rp 50 menjadi Rp 108 hanya dalam kurun waktu 5 hari perdagangan.
BACA JUGA: Prospek Saham BBRI, dari Right Issue hingga Pembentukan Holding Ultra Mikro
AYLS merupakan emiten dengan bidang usaha perdagangan besar aspal, geosintetik dan bungkil kedelai di sektor barang baku. Pemegang saham utama adalah PT Anugerah Cakrawala Dunia dengan kepemilikan Rp 69,69 persen.
Selain menggembok saham AYLS dan CBMF, BEI juga membuka kembali gembok atas saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (IDX: BCIC) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Saham BCIC sudah bisa diperdagangan mulai perdagangan sesi I tanggal 22 September 2021. (Ira Guslina)
Pingback: Genjot Kinerja, Mitra Pinasthika (IDX: MPMX) Milik Saratoga Luncurkan Platform Digital - Tempias.com
Pingback: Bergerak Liar, Bursa Tetapkan UMA Saham KAYU, TRIS dan BIMA - Tempias.com