Jelang Penutupan Right Issue BRI (IDX: BBRI), HMETD Belum Ditebus Rp 204,93 Triliun
Tempias.com, JAKARTA – Ujung aksi korporasi right issue PT Bank Rakyat Indonesia (IDX: BBRI) memasuki periode terakhir. Penebusan dan perdagangan HMETD BBRI berakhir hari hari ini, Rabu, 22 September 2021.
Berdasarkan laporan biro registrasi efek yang menangani rights issue Bank Rakyat Indonesia (IDX: BBRI), Datindo Entrycom, jumlah rights yang belum ditukar menjadi saham hingga kemarin atau H-1 perdagangan mencapai 7,33 miliar lembar .
Dengan mengacu harga pelaksanaan right issue BBRI sebesar Rp 3.400 per lembar, maka nilai HMETD yang belum dilaksanakan hingga 21 September 2021 mencapai Rp 24,93 triliun.
BACA JUGA: Rasio Right Issue BBRI 1:0,23 Harga Pelaksanaan Rp 3.400, Ini Jadwal Lengkapnya
Meski demikian jumlah ini telah menurun. Pasalnya pada penutupan perdagangan Senin, 20 September 2021, jumlah HMETD yang belum dilaksanakan sebanyak 10,84 miliar lembar.
“Bersama ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 21 September 2021 telah diterbitkan saham baru hasil pelaksanaan PUT I sejumlah 3,51 miliar lembar saham,” tulis E. Agung Setiawan, Direktur Utama Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek BRI dalam pengumuman resminya, Selasa, 21 September 2021.
Agung menyampaikan dengan realisasi HMETD hingga H-1, maka saham BBRI yang telah beredar di masyarakat mencapai 144,22 miliar lembar.
Sementara itu,, pada hari terakhir perdagangan dan penebusan HMETD BBRI ini, investor yang ingin melakukan pemesanan tambahan dapat menghubungi perusahaan sekuritas terkait.. Proses ini harus diselesaikan sebelum penutupan sesi I atau sebelum pukul 11.30. Jam yang sama ditentukan untuk perdagangan rights BBRI.
BACA JUGA: Prospek Saham BBRI, dari Right Issue hingga Pembentukan Holding Ultra Mikro
Right issue BBRI sendiri dalam prospektusnya dirancang sebanyak-banyaknya 28,21 miliar lembar saham. Dari jumlah ini, pemerintah menyerap 56,6 persen atau sekitar 15,96 miliar. Sedangkan sisanya adalah investor publik. Dana yang ditargetkan terhimpun sebesar Rp95,9 triliun.
Pemerintah sendiri tidak membayar saham BBRI dengan tunai, akan tetapi dengan membayar melalui saham PT Pegadaian (persero) dan PNM senilai Rp 54,77 triliun ke dalam BBRI.
Dengan mengurangi hak pemerintah, artinya dana publik yang telah masuk ke BRI melalui HMETD hingga H-1 mencapai Rp 16,24 triliun.
BACA JUGA: Resmi Berakhir, Realisasi Right Issue BRI (IDX: BBRI) Capai Rp 83 Triliun, Kapitalisasi Rp 531 Triliun
Berakhirnya perdagangan dan penebusan saham BBRI juga disampaikan oleh otoritas pasar modal. Irvan Susandy, Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Bursa Efek Indonesia menyebutkan masa perdagangan HMETD Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI-R) pada tanggal 13 September 2021 hingga 22 September 2021.
“Terhitung mulai tanggal 23 September 2021, BBRI-R tidak lagi diperdagangkan dan efek tersebut dikeluarkan dari Daftar Efek yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,” katanya.
Aksi tambah modal BBRI melalui right issue ini, dana segar yang diterima akan digunakan untuk pembentukan holding ultra mikro. Setelah aksi korporasi PT Pegadaian Tbk dan PT Permodalan Nasional Madani (PMN) menjadi anak usaha BBRI. (Ira Guslina)
Pingback: Hati-Hati BEI Semprit 4 Emiten, Ada CBMF dan AYLS - Tempias.com