IHSG

IHSG Pekan Ini: IDX30 Boncos, TEBE, RUNS Hingga YPAS Cuan Lebar

Tempias.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  pada pekan ini (13-17 September 2021) ditutup pada level 6.133. Posisi ini membuat IHSG tercatat menguat tipis 0,63 persen. 

Di tengah menguatnya IHSG, nasib berbeda dialami saham-saham blue chips. Indeks yang tergabung LQ45, IDX30 dan IDX80 tercatat kompak melemah dalam perdagangan pekan ini. 

LQ45 misalnya, dalam sepekan terakhir ini melemah -0,89 persen, IDX30 merosot -0,95 persen, sedangkan -IDX80 melemah -0,40 persen. 

Saat IHSG menguat tipis, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih lebih dari Rp 1 triliun. Rinciannya, dalam sepekan, investor asing melakukan pembelian Rp 13,05 triliun. Saat yang sama melakukan jual bersih Rp 11,95 triliun. 

Sementara dalam deret emiten top gainers atau 10 emiten cuan sepekan memiliki beragam latar bisnis.

Daftar Saham Top Gainers Sepekan dan Bidang Usahanya

  1. PT Dana Brata Luhur Tbk. (IDX: TEBE) 

Dana Brata menjadi top gainers pekan ini dengan kenaikan 94,72 persen. Pada penutupan pekan harga saham TEBE berada di level Rp 775 per lembar berbanding Rp 398 pada pekan lalu. 

Bidang usaha TEBE adalah holding. Perusahaan menjalankan  bisnis penyedia jasa infrastruktur dan transportasi batubara terintegrasi melalui anak usaha. TEBE melakukan IPO pada 18 November 2019 dengan harga pelaksanaan Rp 1.095 per lembar 

 

BACA JUGA: Sarana Niaga Borong Saham GTSI 873 Juta Lembar, Sepekan Rugi Rp 34,9 Miliar

 

  1. Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (IDX:ASMI)

Harga saham ASMI selama sepekan naik 69,05 persen. Perusahaan ini mulanya bernama PT Asuransi Kresna Mitra Tbk, meski berganti nama, bidang usaha ASMI tetap sama yakni asuransi umum.

  1. PT Cahaya Bintang Medan Tbk (IDX:CBMF)

Lonjakan harga saham CBMF selama pekan ini mencapai 66,67 persen. Setelah bangkit dari sekitar zona Rp 50 per lembar, harga saham CBMF terus mendaki dan ditutup Rp 85 per lembar. 

CBMF IPO pada April 2020 dengan harga pelaksanaan Rp 160 per lembar. Sedangkan bidang usaha CBMF dikategorikan dalam perdagangan besar dan eceran yang berkedudukan di Deli Serdang, Sumatera Utara. Produk yang diproduksi berupa perkakas kantor dan rumah tangga dengan beragam merek seperti Milea Furniture, Dilan Furniture, hingga Mercy Furniture. 

 

BACA JUGA: Daftar Saham Blue Chip 2021 dari Rebalancing MSCI Indonesia Index

 

  1. PT Maha Properti Indonesia Tbk. (IDX:MPRO)

MPRO adalah emiten dengan bidang usaha pengembang dan pembangun real estate. Proyek yang ditangani adalah The Kahyangan Solo dan Simprug Signature di Jakarta. Perusahaan properti ini IPO pada 28 September 2018 dengan harga pelaksaanaan Rp 110 per lembar. 

Sepanjang pekan ini, harga saham MPRO telah naik 60 persen ke level Rp 800 per lembar.

  1. Sriwahana Adityakarta Tbk (IDX: SWAT)

Harga saham SWAT ditutup pada level Rp 121 per lembar. Posisi ini membawa investor SWAT yang masuk pada awal pekan ini telah membukukan keuntungan 59,21 persen. 

Bidang usaha SWAT adalah pabrik kertas bergelombang, kotak karton hingga paper tube. SWAT IPO pada Juni 2018 dengan harga pelaksanaan Rp 160 per lembar. 

 

BACA JUGA: Daftar Saham LQ45 (Blue Chip) Update Juli 2021 & Bidang Usaha

 

Selanjutnya secara berurutan top gainers pekan ini urutan keenam sapai kesepuluh secara berurutan dimulai dari emiten debut yang baru IPO yakni Global Sukses Solusi (IDX:RUNS) yang secara pekanan naik 58,68 persen, pengembang properti yang IPO pada 2018, PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (IDX:URBN) dengan kenaikan 57,58 persen, Yanaprima Hastapersada Tbk (IDX:YPAS) dengan bidang usaha  industri tenun plastik dengan produk andalan kantong semen. Saham YPAS naik ke level Rp 535 per lembar atau melonjak 55,52 persen. 

Dalam jajaran top gainers berikutnya adalah pabrik kimia dasar PT Indo Komoditi Korpora (IDX: INCF). Perusahaan ini memproduksi karet serpih yang dijual ke pasar ekspor. Saham INCF naik 50,9 persen sepanjang pekan ini. 

 

Sedangkan emiten kesepuluh paling cuan adalah Arkha Jayanti Persada Tbk (IDX: ARKA). Emiten gocap ini mengalami kenaikan saham sebesar 42 persen ke level Rp 71 per lembar. Bidang usaha ARKA adalah fabrikasi komponen alat-alat berat, karoseri body dump truck, kontruksi baja, fabrikasi Oil & Gas equipment dan jasa pengangkutan batubara.  ARKA IPO pada 2019 dengan harga pelaksanaan Rp 236 per lembar.

 

Redaksi Tempias

Tempias.com, portal berita pasar modal, ekonomi dan gaya hidup kekinian. Kontak kami di: redaksi@tempias.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@tempias.com .