Indosat (IDX: ISAT) & Tri Indonesia Resmi Merger, Catatkan Nilai Transaksi USD6 Miliar
Tempias.com, JAKARTA- PT Indosat Tbk (ISAT) akhirnya resmi merger dengan 3 Indonesia setelah induk kedua perusahaan ini Ooredoo Q.P.S.C., dan CK Hutchison Holdings Limited mengumumkan penandatanganan kesepakatan transaksi. Kedua induk usaha ini pun sepakat menggabungkan lini bisnis telekomunikasi mereka di Indonesia dengan membentuk PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk atau Indosat Ooredoo Hutchison.
Aziz Aluthman Fakhroo, Managing Director Ooredoo Group, mengatakan penggabungan Indosat Ooredoo dan H3I akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan perusahaan telekomunikasi dan internet digital kelas dunia yang lebih besar dan lebih kuat. Indosat Ooredoo Hutchison akan menjadi perusahaan telekomunikasi seluler terbesar kedua di negara ini, dengan perkiraan pendapatan tahunan sekitar US$3 miliar.
“Kesepakatan ini merupakan langkah signifikan menuju visi bersama kami untuk menciptakan nilai luar biasa bagi pelanggan dan pemegang saham kami,” dalam keterangan pers, Kamis, 16 September 2021.
Saat ini, Indosat Ooredoo dan H3I memiliki infrastruktur yang saling melengkapi. Kombinasi aset akan memungkinkan perusahaan hasil merger mendapatkan keuntungan dari sinergi biaya dan CAPEX serta memberikan keuntungan yang lebih besar kepada semua pemangku kepentingan.
BACA JUGA: Blibli Akuisisi Supra Boga Lestari (IDX: RANC), Jadi Pengendali Baru Ranch Market
Selain itu, Indosat Ooredoo Hutchison akan dapat memanfaatkan pengalaman dan keahlian Ooredoo Group dan CK Hutchison dalam jaringan, teknologi, produk dan layanan/ Juga memanfaatkan operasi multinasional mereka yang mencakup pasar utama di Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Pacific.
“Perusahaan yang bergabung juga akan mendapat manfaat dari kekuatan gabungan mereka dan peningkatan skala dalam fungsi-fungsi seperti pengadaan.”
Setelah merger, pasar ponsel Indonesia diharapkan dapat mempertahankan tingkat persaingan yang sehat, menarik bagi investasi jangka panjang di seluruh industri.
Grup Ooredoo saat ini memiliki 65 persen kepemilikan saham pengendali di Indosat Ooredoo melalui Ooredoo Asia. Penggabungan Indosat dan H3I akan mengakibatkan CK Hutchison menerima saham baru yang diterbitkan di Indosat Ooredoo sebesar 21,8 persen dan PT Tiga Telekomunikasi Indonesia sebesar 10,8 persen dari penggabungan bisnis Indosat Ooredoo Hutchison.
Bersamaan dengan merger tersebut, CK Hutchison akan mengakuisisi 50 persen kepemilikan saham di Ooredoo Asia dengan menukarkan 21,8 persen kepemilikannya di Indosat Ooredoo Hutchison dengan 33,3 persen saham di Ooredoo Asia. Selanjutnya akan mengakuisisi tambahan 16,7 persen saham dari Grup Ooredoo dengan imbalan uang tunai sebesar US$387 juta.
BACA JUGA: Bahas Ganti Nama dan Pecah Saham di RUPS, Sinyal IPO GoTo Makin Dekat?
Setelah transaksi merger, para pihak masing-masing akan memiliki 50, persen saham Ooredoo Asia, yang akan diubah namanya menjadi Ooredoo Hutchison Asia, yang akan mempertahankan 65 persen kepemilikan saham pengendali di perusahaan hasil merger.
Setelah penutupan transaksi, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan bersama oleh Grup Ooredoo dan CK Hutchison. Indosat Ooredoo Hutchison selanjutnya akan tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan Pemerintah Indonesia memegang 9,6 persen kepemilikan saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memegang 10,8 persen saham, dan pemegang saham publik lainnya memegang sekitar 14 persen.
Selanjutnya para pihak telah sepakat untuk mencalonkan Vikram Sinha sebagai CEO dan Nicky Lee sebagai CFO Indosat Ooredoo Hutchison. Sedangkan Ahmad Al-Neama akan tetap menjadi Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo dan Cliff Woo akan tetap sebagai CEO H3I sampai selesainya merger. Setelah selesai, Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo akan bergabung dengan Dewan Komisaris dari perusahaan hasil merger.
“Para Pihak berkomitmen untuk memprioritaskan kesejahteraan karyawan selama proses integrasi dengan mematuhi hukum yang berlaku dan selaras dengan peluang pertumbuhan bisnis di masa depan.”
BACA JUGA: Blibli Milik Grup Djarum Akuisisi RANC, Backdoor Listing di Bursa?
Group Co-Managing Director CK Hutchison Holdings Limited, Canning Fok, mengatakan merger merupakan kesempatan besar untuk menciptakan pemain telekomunikasi yang lebih kuat dan lebih inovatif di Indonesia. Indosat Ooredoo Hutchison akan memiliki massa kritis yang memungkinkannya mendorong perluasan dan peningkatan jaringan yang akan mendukung agenda digital Pemerintah dan bermanfaat bagi pelanggan dan Indonesia secara keseluruhan.
“Dengan skala yang lebih besar, spektrum yang diperluas, dan struktur biaya yang lebih efisien, Indosat Ooredoo Hutchison juga akan berada pada posisi yang lebih baik untuk memperluas peluncuran jaringannya serta meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan,” ujar Canning Fok.
Lebih jauh ia mengatakan CK Hutchison berinvestasi dan mengoperasikan bisnis telekomunikasi di 12 pasar di seluruh dunia, dan mayoritas telah berhasil meluncurkan jaringan 5G. Merger ini diharapkan bisa mempercepat dan memperluas layanan 5G inovatif di Indonesia pada saat yang tepat.
Setelah penandatangan persetujuan merger, selanjutnya penyelesaian transaksi akan tunduk pada persetujuan Grup Ooredoo, CK Hutchison, pemegang saham Indosat Ooredoo, dan para pihak yang terlihat. Proses merger direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2021.
Proses merger ini melibatkan JP Morgan sebagai penasihat keuangan eksklusif untuk Ooredoo Group. Juga ada Goldman Sachs & Co. dan HSBC sebagai penasihat keuangan bersama untuk CK Hutchison dan Barclays sebagai penasihat keuangan Indosat Ooredoo. (Ira Guslina)
Pingback: Indosat (IDX: ISAT) Bagi Dividen Rp 920 per Saham, Ini Jadwal dan Rinciannya - Tempias.com
Pingback: Sekaligus! Saham Indosat (IDX: ISAT) Bagi Dividen 2 Kali Desember 2021 Ini, Catat Jadwal & Yield - Tempias.com
Pingback: Indosat (IDX: ISAT) Bagi Dividen Rp 1.784 per Saham, Kinerja Moncer Jelang Merger - Tempias.com
Pingback: Profil Armand Hermawan, Direktur Baru ISAT Wakil Pemerintah Indonesia - Tempias.com