Lo Kheng Hong Borong (Lagi) Saham MBSS, Bagaimana Prospek Saham?
Tempias.com, JAKARTA- Investor kawakan, Lo Kheng Hong kembali memborong saham emiten PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (IDX: MBSS). Dalam sepuluh hari terakhir, Lo tercatat tiga kali melakukan akumulasi.
Berdasarkan data KSEI investor yang dikenal sebagai Warren Buffet Indonesia ini membeli saham MBSS pada 13 Agustus, 16 Agustus, dan 18 Agustus dengan total 647.400 lembar saham. Dengan akumulasi itu, kepemilikan Lo di MBSS meningkat dari 5,84 persen menjadi 5,88 persen.
Hal yang menarik bahwa aksi borong saham ini justru dilakukan setelah Lo menjual 4,7 juta saham pada !0 Agustus 2021. Berdasarkan data penjualan di Bursa harga pada penutupan perdagangan saat itu adalah Rp 625. Sedangkan saat membeli kembali pada 13,16 dan 18 Agustus harga rata-rata perdagangan saham MBSS adalah di rentang Rp 600 – Rp 605.
BIla ditelusuri ke belakang, sepanjang 2021, Lo telah beberapa kali menambah kepemilikan saham di MBSS. Sepanjang Januari- Maret ia terus membeli saham MBSS dengan 12 kali transaksi. Saat itu kisaran harga pembelian di rentang Rp Rp 410- Rp 444.
BACA JUGA: Divestasi Mitrabahtera (IDX: MBSS), Lo Kheng Hong & Jejak Galley Arnawarna
Saat dikonfirmasi mengenai aksi borong lagi saham ini, Lo mengisyaratkan bahwa valuasi MBSS masih murah. “Nilai buku per sahamnya Rp 1.200,” ujar Lo pada Tempias.com, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Dalam beberapa seminar, Lo memang sering menyebut pentingnya kejelian investor untuk membeli saham emiten bagus di saat harga bawah. Beberapa indikator yang sering diperhatikan Lo adalah mengukur price earning ratio dan price book ratio value emiten.
Lo Kheng Hong sendiri mulai masuk ke MBSS pada medio 2016. Saat itu harga MBSS di Rp 200 -an. Dengan begitu penjualan saham pada 10 Agustus menjadi aksi ambil untung investor Lo sebelum mengakumulasi lagi saham MBSS.

Prospek Saham MBSS
Aksi akumulasi lagi yang dilakukan Lo Kheng Hong ini dilakukan seiring masuknya Galley Adhika Arnawama yang membeli saham MBSS dari PT Indika Energy Tbk (IDX: INDY) dan China Navigation. Galley resmi menggantikan Indika pada 9 Agustus 2021 lalu.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Perusahaan Adi Pramono, INDY melego 51 persen saham di MBSS yang dikuasai melalui PT Indika Energy Infrastructure. Indy melepas saham harga penjualan sebesar 41,31 juta dolar atas 892,51 juta lembar saham yang dimilikinya.
Dalam transaksi tersebut, pemegang saham terbesar kedua yakni The China Navigation Co. Pte. Ltd (CNCo) juga disebutkan menjual kepemilikannya. Kepemilikan CNCO per 31 Juli 2021 berdasarkan salinan biro registrasi efek sebanyak 449,44 juta lembar atau setara 25,68 persen. Atau dengan kata lain CNCo memperoleh 20,8 juta dolar AS dari transaksi ini.
BACA JUGA: Pasang Surut Saham BBKP: Antara Tambah Utang & Sayonara Bosowa
Dengan aksi belanja saham dari Indika ditambah seluruh saham CNCo, Galley akan menguasai setara 76,68 persen saham MBSS. Sedangkan Lo Kheng Hong 5,88 persen diikuti masyarakat memiliki di atas 17 persen saham MBSS.
Masuknya Galley yang merupakan bagian dari VDNI, perusahaan tambang nikel berbasis di Sulawesi Tenggara. memberi angin segar pada perkembangan MBSS. Lo berharap masuknya Galley bisa meningkatkan valuasi MBSS. “Semoga,” ujar Lo singkat.
Mitrabahtera pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia pada April 2011. Saat itu saham MBSS dilepas pada harga Rp 1.600. Namun, harga ini terus merosot hingga menyentuh Rp 221.
Sejak Lo Kheng Hong masuk pada 2016, harga MBSS mulai bergerak naik lagi dengan level tertinggi Rp 850. Pada perdagangan Jumat, 20 Agustus 2021, harga saham MBSS ditutup pada Rp 605.
Pingback: Jadwal RUPS 23-27 Agustus 2021, Ada BRIS, ABBA, WEHA dan INDF - Tempias.com
Pingback: Divestasi Mitrabahtera (IDX: MBSS), Lo Kheng Hong & Jejak Galley Arnawarna - Tempias.com
Pingback: Lo Kheng Hong Kempit 1 Juta Lembar Saham Mitrabahtera (IDX: MBSS) Setelah Divestasi ke Galley - Tempias.com