Menakar Saham JAST, Antara Right Issue, Kinerja dan Volatilitas Harga
Tempias.com, JAKARTA- Saham PT Jasnita Telekomindo Tbk (IDX: JAST) menorehkan kinerja positif pada perdagangan saham Juli, 2021. Pada pekan keempat Juli, saham JAST masuk dalam top 10 saham dengan gain terbesar dengan gain 48.87 persen.
Peningkatan harga saham JAST salah satunya didorong dengan aksi korporasi yang akan dilakukan perusahaan dalam waktu dekat. Salah satunya adalah menggelar penambahan modal perseroan dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue. Keputusan untuk right issue akan ditetapkan melalui RUPS Luar Biasa. .
“Mata Acara RUPS LB adalah Persetujuan atas rencana Perseroan untuk melakukan right issue kepada pemegang saham Perseroan,” tulis manajemen JAST dalam keterbukaan informasi seperti dikutip Minggu, 1 Agustus 2021.
Pada right issue nanti, rencananya perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 406.813.350 saham> Adapun nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100. Sedangkan harga pelaksanaan right issue akan ditetapkan kemudian.
BACA JUGA: Gandeng KoinWorks, Saham Cashlez (IDX: CASH) Siap Berbalik?
JAST merupakan emiten yang bergerak di bidang layanan telekomunikasi, call center dan komunikasi cloud. Salah satu produk JAST yang sempat menarik perhatian masyarakat adalah kartu panggilan Dolphin. Kartu telepon berbasis VOIP ini memungkinkan pengguna melakukan panggilan internasional dengan tarif terjangkau.
Manajemen JAST telah menjadwalkan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan dan luar biasa pada 12 Agustus 2021. Selain pengesahan laporan keuangan, salah satu agenda yang akan dibahas adalah penetapan right issue.
Sebelumnya JAST telah mengumumkan akan melaksanakan right issue dengan melepass sebanyaknya 406,8 juta lembar saham. Right issue diikuti dengan penerbitan waran Seri I sebanyaknya 406,8 juta saham.
Dana yang terkumpul lewat right issue selanjutnya digunakan oleh perusahaan untuk pengambilalihan saham atau PT Cozmo Serviced Apartments (CSA) dan untuk modal kerja perseroan dan entitas anak. Dengan akuisisi ini maka JAST akan memiliki 98 persen saham CSA.
“Pengambilalihan ini diharapkan dapat meningkatkan client base data dalam pengembangan produk digital seperti smart city dan smart home yang sedang dikembangkan oleh perseroan,” jelas manajemen JAST.
Perusahaan menilai, akuisisi CSA akan membantu perusahaan dalam mengembangkan produk digital sehingga menciptakan sinergi yang lebih kuat dan efisien. Setelah pengambilalihan menjadi efektif, JAST optimistis bisa meningkatkan struktur modal dan nilai kapitalisasi sehingga memberi nilai tambah bagi perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan, untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2021, nilai buku ekuitas JAST adalah Rp 52,9 miliar. Sedangkan total aset tercatat adalah Rp 108,6 miliar.
Meski begitu, bila merujuk laba usaha, hingga 31 Maret 2021, perusahaan mencatatkan rugi senilai Rp 2,8 miliar. Nilai kerugian ini berkurang bila dibanding nilai rugi yang dibukukan pada Desember 2020 yaitu Rp 4,8 miliar. Manajemen JAST berharap, akuisisi CSA bisa menjadi solusi untuk memperbaiki kinerja usaha.
Kinerja Saham JAST
Pasang surut kinerja perusahaan, berbanding lurus dengan kinerja saham JAST di lantai bursa. Harga saham JAST naik turun hingga mencapai level terendah jauh di bawah harga IPO yaitu Rp 246.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Juli 2021, saham JAST ditutup pada harga Rp 198 jauh melesat bila dibanding penutupan perdagangan Senin, 26 Juli 2021 dengan harga Rp 134. Transaksi JAST pada pekan keempat Juli sangat mencolok bila dibanding perdagangan sejak awal Juli yang hanya landai di kisaran Rp 127.

Bila melihat lebih jauh, harga saham JAST saat ini jauh di bawah harga pembukaan saat pertama kali melantai di bursa. Pada 17 Mei 2019 saham JAST dibuka pada harga Rp 460. Pada 6 Desember 2019, harga saham mencapai Rp 2.222.
Memasuki 2020 harga saham JAST terjun bebas dan mencapai level terendah pada harga Rp 61. Barulah pada akhir Desember 2020 harganya naik menjadi di atas Rp 100 dan terus berlanjut. Nyaris sejak Januari 2021, grafik saham JAST landai.
Munculnya nama JAST dalam deretan top gainer pada perdagangan 26-30 Juli, membuat saham ini kembali dilirik. Berdasarkan data perdagangan, selama sepekan terakhir saham emiten bidang teknologi banyak diborong investor retail.
BACA JUGA: Jadwal RUPS dan Right Issue Pekan I Agustus 2021, Ada BRMS dan BOLA
Sejak Januari 2021, investor asing juga turut mengoleksi JAST. Asing tercatat melakukan pembelian pada awal tahun dengan nilai di kisaran Rp1,5 miliar. Namun, sejak Mei 2021, asing mulai rajin mencicil untuk menjual saham JAST.
Pekan ini pun, saat harga JAST merangkak naik, asing terus melepas kepemilikan saham dan minim melakukan pembelian. Berdasarkan data perdagangan, sepanjang 26-30 Juli asing telah melepas saham sebesar Rp 263,73 juta.
Memasuki Agustus 2021, JAST menyambut dua agenda korporasi yaitu RUPS dan rencana right issue. Harga saham selanjutnya akan sangat bergantung pada reaksi pasar atas dua aksi korporasi yang tengah disiapkan.
Saat ini kepemilkan saham JAST dipegang oleh PT Persada Inti Sejahtera dengan kepemilikan 53,9 persen saham, diikuti publik dengan kepemilikan 42,8 persen saham.
Pingback: Sepekan IPO, Ultra Voucher (IDX: UVCR) Tancap Gas Lirik Perbankan - Tempias.com
Pingback: BEI Suspensi Saham BOLA dan TRUE, Ada Apa? - Tempias.com