Mengintip Saham Dekapan Gojek- Tokopedia (GoTo) Jelang IPO
Tempias.com- JAKARTA- Grup Gojek-Tokopedia (GoTo) tengah merampungkan rencana menggelar Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat. Langkah itu menyusul aksi IPO e-commerce PT Bukalapak (BUKA) IPO pada 6 Agustus 2021 lalu.
Gojek dan Tokopedia resmi merger pada 17 Mei 2021 dan sepakat memakai nama GoTo. Selain akronim dua perusahaan, kata GoTo juga berarti gotong royong sesuai prinsip kedua perusahaan untuk tumbuh bersama.
Hadirnya GoTo membentuk ekosistem yang menjadi jawara di bidang teknologi Indonesia. Layanan ini menggabungkan layanan e-commerce, on-demand and jasa keuangan. Aplikasi ini menciptakan platform pertama di Asia Tenggara yang menggabungkan tiga layanan dasar masyarakat digital dalam satu aplikasi.
Penggabungan Gojek dan Tokopedia sekaligus membuat pimpinan dari kedua entitas berbagi peran memimpin GoTo. Jabatan CEO Group GoTo dipegang Andre Soelistyo dari Gojek. Sedangkan Patrick Cao dari Tokopedia menjabat sebagai Presiden GoTo. Jabatan CEO Gojek selanjutnya akan dipegang oleh Kevin Aluwi, dan William Tanuwijaya tetap sebagai CEO Tokopedia.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pada 2020 GoTo mencatatkan Gross Transaction Value (GTV) sebesar USD 22 miliar atau setara Rp 315 triliun. Dengan nilai GTV ini, ekosistem GoTo menjanjikan peluang cukup signifikan bagi investor.
Meski belum resmi melantai, grup patungan Gojek dan Tokopedia ini sebenarnya sudah terafililasi dengan sejumlah emiten Bursa Efek Indonesia. Pasalnya sebelum merger, kedua perusahaan berbasis digital ini aktif melakukan aksi korporasi.
Berikut beberapa emiten terafiliasi GoTo yang telah melantai di Bursa, ada apa saja?
1. GoTo Genggam Bank Jago (IDX: ARTO)
Kehadiran GoTo di lantai bursa sudah dilakukan melalui perahu PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay) dengan menjadi pemegang saham PT Bank JAGO Tbk (IDX: ARTO). Gopay merupakan uang elektronik yang biasa dipakai masyarakat untuk melakukan transaksi pembayaran dan keuangan melalui aplikasi Gojek.
Tak hanya lewat Gopay, di ARTO, GoTo juga tercatat memiliki afiliasi Northstar Group. Nama ini memiliki saham di ARTO lewat Wealth Track Technology Limited. Northstar Group merupakan investor awal Gojek.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saat ini Gopay memiliki 21,4 persen saham Bank Jago melalui PT Karya Anak Bangsa. Dalam grafik saham 1 bulan terakhir, BEI mencatat terjadi kenaikan harga saham ARTO sebanyak 6,18 persen dari Rp14.150 pada 21 Juni 2021 menjadi Rp15.300 pada penutupan perdagangan Senin, 19 Juli 2021.
BACA JUGA: Prospek Saham Bank Jago (ARTO), Bidang Usaha dan Profil Pemegang Saham Terbaru
2. Dekap Saham Blue Bird (IDX: BIRD) Lewat Gojek
Gojek juga aktif meningkatkan kepemilikan saham sesuai strategi bisnis transportasinya. Lewat PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), kini GoTo terafiliasi dengan PT Blue Bird (IDX: BIRD). Gojek mulai aktif memborong saham BIRD sejak Februari 2020 lalu.
Bluebird merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang transportasi dan berkantor pusat di Jakarta. Berdasarkan data BEI, Gojek tercatat telah memborong 4,33 persen saham BIRD pada harga Rp 3.800 per lembar saham. Jumlah yang dibayar Gojek untuk menjadi pemegang saham Bluebird adalah Rp 411 miliar.

3. Menjadi Pemegang Saham Matahari Putra Prima (IDX: MPPA)
Tak lama sebelum meresmikan berdirinya GoTo, konglomerasi Gojek lagi-lagi memperkuat kuku di lantai bursa dengan memborong saham PT Matahari Putra Prima (IDX: MPPA). Gojek masuk dengan kepemilikan saham bawah 5 persen. Gojek tercatat masuk ke dalam MPPA melalui PT Pradipa Darpa Bangsa sebanyak 4,76 persen saham.
Selanjutnya, dalam aksi lanjutan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) mencatatkan langsung namanya di MPPA dengan kepemilikan 7 persen perakhir Oktober 2021.
BACA JUGA: IPO Avia Avian, Ini Jadwal, Kode Saham dan Bidang Usahanya
Investor Penyokong GoTo
Afiliasi GoTo di lantai bursa tidak hanya kepemilikan saham sejumlah emiten. Investor di belakang GoTo yang akan keciptran untung melalui IPO juga ada sejumlah emiten.
Berikut daftar emiten Beberapa emiten pasar modal yang tercatat menjadi investor di balilk GoTo
Astra International (IDX: ASII)
Berdasarkan keterbukaan di BEI, Konglomerasi PT Astra International Tbk tercatat menjadi salah satu investor yang menyuntikkan modal ke GoTo. Berdasarkan keterbukaan terakhir, hingga 2019, ASII diketahui telah menyuntik GoTo sebanyak USD 250 juta.
Saham Telkom (IDX: TLKM)
PT Telkom Indonesia (ID: TLKM) tercatat menjadi investor GoTo melalui anak perusahaan yaitu Telkomsel yang mayoritas sahamnya dimiliki Temasek. TLKM telah melakukan injeksi modal ke Gojek sebanyak 2 kali dengan nilai masing-masing sebesar USD 150 juta.
Dengan suntikan modal sekitar Rp 4,2 triliun ini, ekosistem Telkom diperkirakan mendapatkan keuntungan dari keberadaan GoTo.
Kehadiran GoTo dan rencana melantai bursa lewat IPO telah menjadi salah satu faktor penggerak dinamisnya saham-saham teknologi di lantai bursa. Apalagi saat ini dua perusahaan teknologi yaitu BUKA dan UVCR juga dalam proses IPO.
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan saat ini ada 26 perusahaan yang sudah mengantre untuk IPO di Bursa Efek Indonesia hingga tutup tahun ini. Dari 26 perusahaan yang sudah masuk berkas ke BEI ini, sebagian besar merupakan perusahan dengan skala menengah dan besar dan 2 di antaranya merupakan e-commerce.
Prospek Saham GoTo
Meski belum resmi melantai, GoTo diperkirakan sejumlah analis mampu menarik minat investor pbesar dan kecil. Saat ini GoTo memiliki valuasi mencapai US$ 17 miliar atau setara Rp 243 triliun yang merupakan gabungan dari valuasi Gojek sebesar US$ 10 miliar dan Tokopedia US$ 7 miliar.
Hingga saat ini, Gojek disinyalir sudah mendapat pendanaan sebesar US$ 4,73 miliar atau setara Rp 67,63 triliun. Selain dari investor yang melantai di bursa Gojek juga tercatat mendapat pendaanaan dari PayPal hingga Northstar.
Sedangkan Tokopedia mendapat pendanaan hingga US$ 3,29 miliar setara Rp 47,05 triliun di antaranya dari Google dan Alibaba. Dengan begitu valuasi GoTo nantinya akan jauh di atass Bukalapak (BUKA).
Ekosistem GoTo sendiri tidak berhenti pada ivestasi di sejumlah emiten. Perusahaan juga telah menjadi bagian dari sejumlah perusahaan rintisan yang sudah memiliki pelanggan besar seperti LinkAja, JD.ID, Pasar Polis, Moka, Loket, hingga Jejak.in.
Pingback: Saham Mahaka Medika (IDX: ABBA): Menakar Prospek dan Kinerja, Terkerek Northstar? - Tempias.com
Pingback: Gojek - Matahari (IDX: MPPA) Tambah Toko Virtual, Promo Diskon Hingga Gratis Ongkir - Tempias.com
Pingback: Multipolar (IDX: MLPL) Buyback Rp720 per Lembar Saham, Apa Dampaknya - Tempias.com
Pingback: Duet Emtek-Grab Genjot UMKM Go Digital, Begini Strateginya - Tempias.com
Pingback: Fin Asia Caplok Layanan Digital NUcash - Tempias.com
Pingback: RUPSLB Gojek Ditunda 11 Oktober, Jalan Terang Menuju IPO? - Tempias.com
Pingback: Terungkap! Segini Investasi Astra (ASII) di GoTo & Daftar Bank Penyimpan Kas Rp 63,9 Triliun - Tempias.com