Saham IPO 2021, Selain Bukalapak (IDX:BUKA) Ini Daftar Calon Emiten Semester II dari BEI
Tempias.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat perusahaan yang berencana IPO hingga akhir 2021 mencapai 26 perusahaan.
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan saat ini ada 26 perusahaan yang sudah mengantre untuk IPO di Bursa Efek Indonesia hingga tutup tahun ini.
Dari 26 perusahaan yang sudah masuk berkas ke BEI ini, sebagian besar merupakan perusahan dengan skala menengah dan besar.
Nyoman memperinci perusahaan yang akan IPO hingga akhir 2021 terdiri dari lima perusahaan dengan aset skala kecil atau aset dengan Rp 50 miliar.
BACA JUGA: Beli Saham IPO UVCR atau Bukalapak (IDX: BUKA)? Perhatikan 5 Hal Ini
Selanjutnya delapan perusahaan dengan aset skala menengah yakni Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Sedangkan sisanya adalah perusahaan besar sebanyak 13 perusahaan dengan aset di atas Rp 250 miliar.
Perusahaan yang akan IPO ini, selain Bukalapak (IDX: BUKA) terdapat dua perusahaan lain dalam sektor technology. Selanjutnya ada tujuh perusahaan sektor consumer cyclicals serta empat perusahaan di sektor consumer non cyclicals.
Setelahnya terdapat lima calon perusahaan di sektor Industrial, , dan untuk sektor transportation & logistic serta Financials, masing masing ada dua perusahaan.
Sisanya adalah sektor basic materials, sektor energy dan sektor healthcare, masing masing satu perusahaan.
BACA JUGA: Cara Beli Saham, Begini Tahapan dari Buka Rekening Hingga Transaksi
Nyoman menyebutkan sampai 16 Juli 2021 (ytd), total dana yang terhimpun dari IPO saham di IDX mencapai Rp 7,61 triliun. Jumlah dana itu meningkat sekitar 99,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp3,82 triliun.
INVESTOR KECIL
Menurut dia, ramainya rencana IPO skala besar hingga akhir tahun nanti, diharapkan menambah semarak pasar modal Tanah Air.
“[Sehingga] menarik minat tidak hanya investor domestik, tetapi juga investor global. Hal yang lebih penting adalah memberikan akses bagi perusahaan untuk tumbuh di Pasar Modal Indonesia, dan di sisi yang lain memberikan pilihan bagi investor untuk berinvestasi di perusahaan dengan berbagai size dan business model,” kata Nyoman yang dikutip Sabtu, 17 Juli 2021.
BACA JUGA: Pilih Saham BBCA, BBRI, BMRI atau BBNI; Ini Rekomendasi dari Mirae Semester II/2021
Lebih lanjut disebutkan, berdasarkan data yang diperoleh dari KSEI, jumlah investor di pasar modal Indonesia terus meningkat. Dibandingkan 2020, sampai dengan bulan Juni 2021 jumlah investor di pasar modal meningkat 44,45 persen.
“Hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar modal masih menjadi pilihan bagi investor untuk berinvestasi. Dengan masuknya PT Bukalapak.com Tbk ke pasar modal Indonesia, diharapkan dapat menarik masuknya perusahaan-perusahaan unicorn lainnya di pasar domestik dan menarik minat investor untuk berinvestasi,” katanya.
Dia juga menekankan, IPO dengan target dana skala besar bukan hal baru di pasar modal Tanah Air. Nyoman mencontohkan nama seperti Adaro (IDX: ADRO) hingga Telkom (IDX: TLKM) yang berhasil menghimpun dana di BEI.
BACA JUGA: Saham-saham di BEI Terafiliasi Gojek-Tokopedia (GoTo)
“Emiten-emiten dengan size seperti ini [besar] tentu investor coveragenya akan lebih luas, tidak hanya domestik bahkan ke global. Success story mereka dalam melakukan penggalangan dana melalui IPO menjadi refleksi apresiasi market,” katanya.
Nyoman menegaskan Pasar Modal Indonesia tidak eksklusif bagi perusahaan besar saja. “Kami berkomitmen untuk menjadi house of growth atau rumah pertumbuhan bagi seluruh kategori perusahaan,” katanya.
Pingback: Saham WSBP, SRIL, PBRX dan POLL Masuk 17 Emiten Dalam Pemantauan Khusus BEI, Ini Alasannya - Tempias.com
Pingback: IPO Hasnur (HAIS), Cek 10 Fakta Ini Sebelum Beli - Tempias.com