HeadlineIHSG

Saham NICL, ABMM, BNBA Hingga BESS Paling Cuan Tengah Juli 2021, Sudah Punya?

Tempias.com, JAKARTA – Saham PAM Mineral (IDX: NICL) menjadi emiten yang paling cuan dalam sepekan terakhir (12-16 Juli 2021). Perusahaan tambang nikel itu membukukan kenaikan harga saham 119,26 persen sepanjang pekan ini. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, NICL ditutup pada level Rp 135 per lembar. Sedangkan hari ini, Jumat, 16 Juli 2021, harga saham NICL berada pada level Rp 296. 

Meski menjadi yang paling menguntungkan dalam sepekan terakhir, saham NICL mengalami auto rejection bawah (ARB) dalam perdagangan hari ini. Saham NICL merosot merosot 6,92 persen secara harian. 

Dalam data Bursa Efek Indonesia, Jumat, 16 Juli 2021, di belakang NICL, saham yang paling menguntungkan pada perdagangan pertengahan Juli 2021 adalah ABM Investama (IDX: ABMM). Perusahaan yang bergerak dalam bidang energi terintegrasi itu mengalami penguatan harga saham 70,97 persen secara mingguan dari level Rp 775 ke harga saham Rp 1.325. 

 

BACA JUGA : IPO PAM Mineral (NICL), Ini Profil Christopher Sumasto Tjia & Sukardi Tandijono Tang Pemegang Saham Pengendali

 

Menyusul setelahnya adalah Boston Furniture Industries (IDX: SOFA). IPO pada awal Juli ini, harga saham SOFA sempat stagnan. Meski demikian harga saham SOFA melonjak 58,52 persen dalam sepekan terakhir. Harga SOFA melonjak dari Rp 135 menjadi Rp 214 per lembar saham. 

Selanjutnya secara berurutan, emiten yang mengalami lonjakan harga saham terbaik pada pekan ini adalah Andalan Perkasa Abadi (IDX: NASA) yang menguat 53,03 persen secara mingguan. Ladangbaja Murni (IDX: LABA) dengan kenaikan harga saham sepekan 40,85 persen. 

Di bawahnya terdapat emiten Pratama Abadi Nusa Industri (PANI). Perusahaan dengan bidang usaha industri kemasan kaleng serta melalui entitas anak berupa industri pengolahan hasil perikanan dan jasa pembekuan makanan/penyimpanan di kamar pendingin (Cold Storage) itu mengalami penguatan 37,78 persen. 

Secara berurutan sebagai emiten top gainer pekan ini adalah Sunson Textile Manufacturer (IDX:SSTM) dengan kenaikan 32,21 persen. Pollux Properti Indonesia (IDX: POLL) dengan kenaikan 29,58 persen, Bank Bumi Arta (IDX: BNBA) melonjak 29,46 persen dan terakhir Batulicin Nusantara Maritim (IDX:BESS) dengan kenaikan harga 27,56 persen selama sepekan. 

 

BACA JUGA: Prospek Saham Ladangbaja Murni & Bidang Usaha

 

Saham Top Losers 

Bursa Efek Indonesia juga merilis data emiten yang paling merugikan atau top 10 loser dalam perdagangan sepekan terakhir. 

Saham debutan Era Graharealty (IDX: IPAC) menjadi emiten yang paling tertekan di zona merah pekan ini. Saham dengan bidang usaha broker properti itu menyusut 33,48 persen dalam sepekan terakhir. 

Menyusul setelahnya adalah Fortune Mate Indonesia (IDX: FMII) yang longsor 29,19 persen, Golden Flower (IDX:POLU) yang harga sahamnya dalam sepekan turun 28,57 persen, Royal Prima (IDX:PRIM) yang longsor 27,34 persen, dan setelahnya Aesler Grup Internasional (IDX: RONY) yang anjlok secara mingguan 25,93 persen. 

Setelahnya, emiten yang longsor dalam zona merah dalam sepekan terakhir adalah Sejahteraraya Anugrahjaya (IDX: SRAJ) yang turun 25,91 persen, Djasa Ubersakti (IDX: PTDU) turun 23,14 persen, Sekar Bumi (IDX: SKBM) longsor 22,79 persen, Bank Permata (IDX: BNLI) anjlok 22,18 persen dan terakhir biro perjalanan Panorama yang listing dengan nama Destinasi Tirta Nusantara (PDES) dengan penurunan harga saham 21,52 persen. 

Redaksi Tempias

Tempias.com, portal berita pasar modal, ekonomi dan gaya hidup kekinian. Kontak kami di: redaksi@tempias.com

One thought on “Saham NICL, ABMM, BNBA Hingga BESS Paling Cuan Tengah Juli 2021, Sudah Punya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@tempias.com .