Tempias.com, JAKARTA– Investasi saham kini makin banyak diminati. Apalagi di musim pandemi seperti sekarang ini saat segala aktivitas lebih banyak di rumah. Orang mencari instrumen investasi alternatif yang bisa cuan meski tidak ke mana-mana. 

Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan dan menjadi klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan. Saham merupakan salah satu produk pasar modal yang menjadi salah satu instrumen investasi untuk jangka panjang.Tidak semua perusahaan memiliki bukti kepemilikan dalam bentuk saham. Perusahaan yang sahamnya dapat dibeli di Bursa Efek Indonesia disebut Perusahaan Tercatat. 

Minat untuk membeli saham juga meningkat karena ditopang perkembangan digital yang makin baik dan merata di seluruh tanah air. Investasi saham tidak hanya diminati oleh kelas pekerja di kota besar tetapi juga mulai diminati oleh investor pemula yang masih muda. 

Saat seseorang ingin main saham, seringkali muncul pertanyaan bagaimana cara main saham yang baik. Bagaimana prosedur membeli saham dan di mana seseorang bisa membeli saham. Apa saja yang perlu dilakukan agar seseorang bisa terjun sebagai investor saham. 

Sebenarnya untuk bisa terjun ke dunia saham tidaklah terlalu sulit. Apalagi saat ini ada banyak perusahaan sekuritas yang siap membantu kamu untuk memulai bertransaksi. Berdasarkan data resmi tercatat lebih dari 106 perusahaan sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. 

Baca Juga: Bukan E-IPO, Begini Cara Beli Saham Bukalapak (IDX: BUKA)

Untuk terjun main saham kamu tidak bisa langsung membeli saham emiten langsung melalui BEI. Pembelian saham hanya bisa dilakukan melalui perusahaan sekuritas. Karena itu, saat akan main saham kamu perlu memilih satu dari sekian banyak perusahaan sekuritas yang ada. 

Perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang telah mendapat izin dari otoritas jasa keuangan (OJK) untuk bisa menjadi perantara dalam perdagangan saham atau disebut juga dengan broker. 

Saat memilih perusahaan sekuritas kamu harus memperhatikan beberapa hal seperti tingkat modal perusahaan, dan tersedianya aplikasi jual beli saham yang ringan dan cepat. Setelah memilih perusahaan sekuritas, kamu baru bisa membuka rekening sekuritas. 

Berikut cara main saham mulai dari pembukaan rekening hingga bisa transaksi

1. Buka Rekening Sekuritas

Pembukaan rekening sekuritas dilakukan melalui perusahaan sekuritas. Kamu perlu menyiapkan identitas seperti KTP, dan NPWP pada saat pendaftaran. 

Pendaftaran biasanya dilakukan ke kantor cabang perusahaan sekuritas. Namun selama musim pandemi pendaftaran bisa dilakukan secara online dengan mengunduh formulir melalui aplikasi atau situs perusahaan sekuritas. Meski begitu data hard copy tetap dikirimkan ke perusahaan melalui pos atau jasa pengiriman paket lainnya. 

2. Mendapat nomor RDI, SID, dan  SRE 

Setelah menyerahkan formulir pendaftaran selanjutnya perusahaan sekuritas akan membantu kamu untuk mendapat Single Identification Number (SID) dari Bursa Efek Indonesia. 

Kamu juga akan mendapat nomor sub rekening efek (SRE). Sedangkan RDI adalah rekening di bank atas nama investor yang terpisah dari rekening di sekuritas (atas nama sekuritas). RDI digunakan untuk keperluan transaksi jual beli saham. 

3. Menyetorkan Dana

Agar proses pembukaan rekening bisa dilakukan, kamu perlu menyetorkan sejumlah dana sebagai setoran awal yang akan masuk ke rekening dana investor (RDI). Setiap perusahaan sekuritas biasanya memiliki aturan berbeda terkait dana minimum yang harus disetorkan. Kebanyakan dana awal adalah Rp100.000,- 

Kamu tidak perlu khawatir karena jumlah setoran awal ini biasanya terjangkau dan akan tercatat sebagai dana awal yang bisa digunakan untuk transaksi. 

4. Dapatkan Akses 

Setelah semua proses dilalui dan telah menyetor dana awal, maka kamu akan mendapatkan akses untuk masuk ke laman dashboard yang tersedia di aplikasi seperti PIN, pasword dan ID. Jangan lupa untuk mencatat semua kode penting agar kamu tidak kehilangan akses. 

5. Siap bertransaksi

Pada tahap akhir selanjutnya kamu sudah ready untuk melakukan transaksi. Kamu bisa memantau pergerakan harga saham yang bisa dilihat di dashboard aplikasi trading dari perusahaan sekuritas yang sudah kamu unduh. Kamu tinggal memilih emiten yang sesuai dengan minat dan pilihan dengan memperhatikan berbagai faktor di pasar saham. 

 

Setelah semua tahapan dilalui, selanjutnya kamu sudah bisa main saham. Kamu perlu tahu bahwa transaksi di BEI tidak dilakukan 24 jam tetapi melalui dua sesi perdagangan. Selama pandemi Covid-19, jam buka Bursa Efek Indonesia terdiri dari dua sesi

• Jam buka bursa sesi I atau pagi mulai pukul 09.00 sampai 11.30 WIB
• Jam buka bursa sesi II dimulai pukul 13.30 dan tutup pukul 15.00 WIB. Khusus hari Jumat, sesi II dibuka pukul 14.00

Jam buka sesi BEI ini menjadi acuan buat kamu yang ingin melakukan transaksi jual beli saham. Kamu tidak bisa melakukan transaksi pada Sabtu dan Minggu. Meski begitu, beberapa perusahaan sekuritas membuka antrian bagi investor yang ingin melakukan transaksi jual atau beli pada Sabtu dan Minggu namun baru akan dieksekusi pada saat perdagangan telah resmi dibuka pada hari Senin. 

Baca Juga : 5 Aplikasi Saham Android Terbaik untuk Pemula

Pertanyan lain yang sering diajukan oleh investor pemula adalah berapa banyak transaksi minimal yang bisa dilakukan? 

Secara nominal, tidak ada nilai transaksi minimal untuk jual atau beli saham. Perhitungan ditentukan berdasarkan banyaknya saham yang akan dibeli. Untuk investasi saham baik jual maupun beli dilakukan untuk setiap 1 lot saham yang terdiri dari 100 lembar. 

Sebagai contoh, apabila satu lembar saham dihargai Rp60, maka dana yang diperlukan untuk beli saham adalah Rp6.000 untuk satu lot. Kamu bisa melakukan pembelian sesuai keinginan setelah melakukan sejumlah kalkulasi. Bila kamu punya dana Rp100.000 maka kamu bisa membeli hingga 15 lot saham. 

Bila ingin main saham untuk emiten besar seperti BBCA, GGRM, atau ASII, kamu tentu butuh modal yang cukup besar. Sebagai contoh, 1 lembar saham BBCA berada di kisaran Rp 34.400. Dengan begitu bila ingin membeli 1 lot saham maka kamu harus menyediakan Rp 3,44 juta atau Rp 51 juta jika ingin punya 15 lot saham. 

Untung Rugi Main Saham

Saat memutuskan aktif main saham, kamu perlu mengetahui bahwa investasi saham memiliki untung dan rugi. Karena itu kamu harus bisa mengelola aset dengan baik dan melakukan perencanaan untuk transaksi jual dan beli secara matang. 

Ketika bermain saham, kamu berpotensi mendapat keuntungan yang berasal dari capital gain atau keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual. Besarnya capital gain yang akan diperoleh tergantung kepiawaianmu dalam membaca kurva perdagangan sehingga bisa membeli saham di saat harga turun dan menjualnya kembali pada saat kurva naik. 

Bila kamu mengoleksi suatu saham dalam jangka panjang, kamu berpotensi mendapatkan dividen atau pembagian keuntungan perusahaan. Besarnya dividen yang bisa didapat untuk setiap lembar saham ditentukan berdasarkan hasil rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Rata-rata perusahaan membagikan dividen setiap 1 tahun sekali. Namun bisa saja tidak ada dividen yang dibagikan sesuai dengan kinerja keuangan perusahaan. 

Tak hanya berpotensi mendapat untung, kamu juga bisa mendapat rugi. Kerugian bisa ditimbulkan akibat capital loss atau kerugian dan penurunan harga saat menjual dibanding saat membeli. Kamu bisa meminimalisir risiko capital loss bila memutuskan hanya menjual di saat kurva naik. 

Risiko lain yaitu risiko likuiditas yang terjadi jika perusahaan dinyatakan bangkrut. Bila perusahaan dinyatakan bangkrut maka para pemegang saham akan kehilangan investasi yang telah ditanamkan sebelumnya. 

Nah itu dia beberapa panduan yang bisa kamu pertimbangkan saat akan investasi saham. Semoga berguna ya dan semangat meraup cuan! 🙂